Jumat, 31 Oktober 2014

Komisi D : Selesaikan Sengketa Lahan Sekolah Tidak Harus Membeli

PortalMadura.Com, Sumenep – Wakil Ketua Komisi D, DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abrari mengatakan, menyelesaikan sengketa lahan yang ditempati gedung SD tidak harus memberi ganti rugi kepada pemiliknya, tapi bisa dengan menertibkan aset-aset pemkab yang selama ini tidak terurus.


“Menyelesaikan sengketa lahan itu solusinya bukan memberi ganti rugi saja, masih ada yang lain seperti melakukan penertiban aset,” tegas Abrari, Sabtu (01/11/2014).


Politisi PDI Perjuangan ini menilai, Dinas Pendidikan mengabaikan data sejak awal, sehingga aset pemkab terutama di bawah naungan Disdik tidak terurus. Padahal, jika pembenahan aset itu dilakulan sejak dulu, dipastikan tidak akan terjadi sengketa lahan.


“Pemerintah juga bisa melakukan regrouping terhadap sekolah yang gedungnya bermasalah,” urainya.


Agar sengketa lahan sekolah ini tidak terjadi terus-menerus, maka Disdik perlu mengadakan sensus pendidikan untuk memetakan keperluan gedung sekolah.


“Bisa jadi lahan sekolah itu dilaporkan berdiri di lahan warga. Padahal sekolah tersebut layak dilikuidasi karena tidak cukup syarat. Ini tak pernah terungkap dan rawan dikerjasamakan Disdik dengan pemilik lahan,” tegasnya.


Sejak tahun 2010, di Sumenep terdapat 47 gedung sekolah dilaporkan berdiri diatas lahan milik warga. Hingga sekarang, tinggal 20 sekolah yang belum terselesaikan atau 27 gedung sekolah yang disengketakan sudah selesai.


Dinas Pendidikan beralasan, tidak tuntasnya sengketa lahan itu disebabkan terlalu tingginya ganti rugi yang diminta pemilik lahan dan tidak sesuai nilai jual objek pajak (NJOP) di masing-masing tempat. (arif/htn)



Komisi D : Selesaikan Sengketa Lahan Sekolah Tidak Harus Membeli

FKPU Jadikan Kekuatan Ekonomi Yang Handal

PortalMadura.Com, Sumenep – Asisten Kesejahteraan Rakyat (Asisten III) Pemprov Jatim, Dr H Ashar MM mengungkapkan, pelaksanaan  Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) mempunyai nilai yang strategis yang harus dikembangkan agar mampu menciptakan peluang baik ditingkat nasional maupun tingkat internasional.


“Harus ada penikmat yang peka, kritis dan peduli terhadap kesenian pesisir utara. Sehingga menjadi kekuatan ekonomi yang handal, umumnya di Jawa Timur dan khususnya bagian pesisir utara,” tegas Ashar dalam pembukaan FKPU di Sumenep mewakili Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jatim, Jumat (31/10/2014) malam.


Menurut dia, ada dua hal pokok penting yang menjadi kunci sukses pelaksanaan Festival Kesenian Pesisir Utara yakni kreativitas dan moralitas. Tanpa kreativitas akan ketinggalan, tanpa moral akan rusak. “Kreativitas dan moral jadikan landasan, maka akan menjadi pelopor yang handal,” ujarnya.


Kegiatan yang digelar harus mampu mendorong para pelaku seni agar terus meningkatkan kreativitasnya, sehingga mampu membangun daya saing yang kuat. Kearifan lokal  (local wisdom)harus terbentuk dan dibangun untuk menjadi unggulan seni-budaya. “Bangsa yang hebat tidak akan meninggalkan kearifan lokal,” tandasnya.


Pembukaan FKPU


Pembukaan Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) 2014 di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berlangsung meriah. Turut Hadir dalam acara tersebut, Asisten Kesejahteraan Rakyat (Asisten III) Pemprov Jatim Dr H Ashar MM, Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto dan Bupati Pamekasan Achmad Syafii serta Bupati Sumenep A Busyro Karim selaku tuan rumah.


Ketua Panitia FKPU 2014, Dra Hartani mengungkapkan, tujuan digelarnya FKPU merupakan sarana untuk meningkatkan produktifitas, kreatifitas para pelaku seni serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni-budaya, khususnya pesisir utara.


“Ada 14 kabupaten/kota yang ikut dalam FKPU 2014 yang digelar di Sumenep ini,” terang Hartani dalam sambutannya, Jumat malam (31/10/2014).


Materi kegiatan FKPU, sambungnya, berupa pagelaran kesenian daerah, Seni pertunjukan, dan kesenian etnik yang masih hidup dan berkembang di daerah masing-masing kabupaten/kota.


Selain itu, juga kerajinan kreatif dan produk unggulan daerah, serta pameran musieum. “Ada juga parade seni budaya, arak-arakan, tari-tarian, dan fashion secara kolosal serta sarasehan budaya,” katanya.


FKPU tahun 2014 bakal berlangsung dari tanggal 31 Oktober sampai tanggal 2 November. FKPU tahun ini merupakan pelaksanaan yang ke 8. Dan tahun depan akan ditempatkan di Kabupaten Situbondo.


Sedangkan Kabupaten/kota yang ikut dalam FKPU 2014 meliputi, Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Tuban, Lamongan, Gersik, Kota Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, dan Situbondo.(htn)



FKPU Jadikan Kekuatan Ekonomi Yang Handal

Pembahasan RAPBD 2015 Akan Perhatikan Evaluasi BPK

PortalMadura.Com, Pamekasan – Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun 2015 Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur sudah siap dibahas di dewan.


Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pamekasan Alwi Beiq mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan draf RAPBD tahun 2015 dan sudah siap dikirimkan ke DPRD. Dan jika tidak ada halangan maka pekan depan draf RAPBD itu akan dikirim ke dewan.


“Sudah siap, Senin depan kita akan kirim draf itu ke DPRD Pamekasan,” katanya.


Sementara itu, Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin juga mengatakan, setelah seluruh alat kelengkapan DPRD Pamekasan terbentuk, maka pihaknya sudah siap bekerja, termasuk membahas RAPBD tahun 2015.


Pihaknya dalam membahas RAPBD itu nanti, salah satunya akan memperhatikan catatan dan evaluasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Karena dalam APBD 2014 nampaknya ada beberapa evaluasi dari BPK.


“Setiap hasil evaluasi BPK akan menjadi atensi kami karena menjadi tanggung jawab kami untuk selalu berbenah dan memperbaiki hal-hal yang dianggap perlu. Sehingga kita berharap dalam pembahasan itu tetap memperhatikan saran-saran BPK,” katanya, Sabtu (1/11/2014).


Selain itu Halili juga menjelaskan, dalam pembahasan RAPBD akan diteliti secermat mungkin dan diupayakan anggaran yang direncanakan akan pro terhadap rakyat. Sehingga hal-hal yang dianggap tidak terlalu penting semisal anggaran perjalanan dinas akan dipangkas.


“Perjalanan dinas tahun depan memang harus diperketat, dan jika memang tidak perlu maka jangan dianggarkan, kecuali untuk menunjang program kerja pemerintah,” jelasnya. (reiza/htn)



Pembahasan RAPBD 2015 Akan Perhatikan Evaluasi BPK

Sekda Pastikan Tes Seleksi CPNS 2014 Berjalan Lancar

PortalMadura.Com, Sumenep – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Hadi Soetarto memastikan pelaksanaan tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2014 berjalan lancar, karena panitia sudah berkoordinasi dengan semua pihak termasuk pihak PLN dan PT Telkom.


“Kami pastikan pelaksanaan tes CPNS yang akan digelar mulai tanggal 3 sampai 5 November ini berjalan lancar,” kata Hadi Soetarto, Sekda Sumenep, Sabtu (01/11/2014).


Menurutnya, dalam tes CPNS yang akan digelar di 10 lokasi itu sudah dilengkapi dengan pengawas dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) sendiri dan kepala sekolah di masing-masing lokasi sebagai koordinator.


“Para peserta akan mendapatkan pengawasan ketat dari panitia dan juga pihak keamanan,” terangnya.


Tes seleksi CPNS tahun ini bakal digelar tiga sesi perharinya, setiap sesi memakan waktu selama dua jam. “Sesi pertama akan dimulai pukul 07.30 Wib hingga selesai,” tuturnya.


Panitia seleksi daerah saat ini sudah menyelesaikan verifikasi terhadap 4.888 pelamar dari berbagai formasi.


“Verifikasi peserta sudah selesai, sebanyak 4.888 orang yang sudah lulus administrasi,” imbuhnya.


Kabupaten Sumenep mendapatkan 43 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014. Dari 43 formasi itu, 13 orang untuk tenaga guru, 10 untuk tenaga medis dan 20 orang untuk tenaga teknis lainnya.


Untuk posisi guru dan tenaga medis itu ada persyaratan khusus yakni harus memiliki KTP (kartu tanda penduduk) Sumenep, karena akan ditempatkan di wilayah Kepulauan.(arif/htn)



Sekda Pastikan Tes Seleksi CPNS 2014 Berjalan Lancar

Pemkab Pamekasan Akan Bangun Kembali Pasar Pakong

PortalMadura.Com, Pamekasan – Pemkab Pamekasan, Madura, Jawa Timur komitmen akan membangun kembali Pasar Kecamatan Pakong yang telah ludes terbakar pada kamis (30/10/2014) dini hari. Hal itu dilakukan setelah Bupati Pamekasan Ahmad Syafii bersama dengan pihak-pihak terkait mendatangi langsung ke lokasi.


Bambang Edy Suprapto, Kepala Disperindag Pemkab Pamekasan mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan perwakilan pedagang bersama dengan pihak Muspika Kecamatan Pakong. Para pedagang untuk sementara akan direlokasi ke lahan milik warga yang tidak dipakai, tidak jauh dari lokasi pasar yang terbakar. Namun sebagian pedagang bisa memanfaatkan los pasar yang selamat dari kebakaran.


“Sbeagaimana yang disampaikan pak bupati, Pemerintah Kabupaten Pamekasan berkomitmen akan membangun kembali pasar tersebut agar pedagang bisa kembali beraktifitas normal,” katanya, Sabtu (1/11/2014).


Menurut Bambang, para pedagang untuk sementara bisa menggelar dagangannya di sebuah tanah kosong milik warga yang telah disepakati sebagai tempat relokasi pedagang. Selain itu, areal pasar yang terbakar akan segera dipagari seng agar para pedagang tidak masuk ke dalamnya.


Bambang menjelaskan, pihaknya sudah mendata semua korban pedagang yang mengalami kerugian secara materi, dan tercatat ada 574 pedagang yang merugi. Namun total kerugian akibat kebakaran tersebut, Disperindag mengaku masih menghitungnya secara rinci.


“Untuk kerugian secara total kita masih menghitungnya dan belum bisa memastikan. Hanya saja pemkab memastikan akan membangun kembali pasar Pakong itu,” tegasnya. (reiza/htn)



Pemkab Pamekasan Akan Bangun Kembali Pasar Pakong

Bupati Promosikan Pulau Giliyang di FKPU

PortalMadura.Com, Sumenep – Bupati Sumenep A Busyro Karim mempromosikan Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek dalam pagelaran Festival Kesenian Pesisir Utara (FKPU) tahun 2014 yang diikuti 14 kabupaten/kota di Jawa Timur.


“Pulau Giliyang itu mempunyai oksigen terbaik kedua setelah Yordania. Maka, rugi jika tidak pernah sampai ke Pulau Giliyang,” kata Busyro selaku tuan rumah FKPU di Sumenep, Jumat malam (31/10/2014).


Warga Pulau Giliyang, katanya, banyak yang umurnya sudah 100 tahu lebih. Namun, masih terlihat segar bugar. Ini salah satu indikator jika oksigen Pulau Giliyang baik untuk kesehatan.


“Pak Gubernur juga sering mengkampanyekan Pulau Giliyang, karena pembangunan pulau itu ditangani Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS),” terangnya.


Busyro juga memaparkan sejumlah lokasi wisata yang ada di Sumenep, baik wisata alam, wisata religi maupun, seni-budaya dan tempat-tempat bersejerah lainnya.(htn)



Bupati Promosikan Pulau Giliyang di FKPU

Atraksi Motor Mewarnai Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 745

PortalMadura.Com, Sumenep – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ke 745 diwarnai atraksi motor yang dilakukan Satun Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dari Kabupaten Ngawi dan Sumenep.


“Atraksi motor ini persembahan dari Satpol PP dalam peringatan Hari Jadi Sumenep,” terang Abdul Madjid, Kepala Satpol PP Sumenep, Jumat (31/10/2014).


Atraksi motor tersebut terbang rendah dan memutar-mutar di atas halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep. Namun, sayang tidak bisa ‘landing’ dengan baik di halaman Pemkab karena angin kencang.


“Rencana awal akan turun di hadapan Forpimda. Namun, angin kencang sehingga lepas dari sekenario awal,” terangnya.


Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke- 745 tahun 2014 ini mengambil tema Pesona Pulau Giliyang. Peringatan hari jadi dilaksanakan setiap tanggal 31 Oktober.(htn)



Atraksi Motor Mewarnai Peringatan Hari Jadi Sumenep ke 745

2015, Anggota DPRD Sampang Dapat Mobil APV?

PortalMadura.Com, Sampang – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Madura Devoloment Watch (MDW) Sampang, Madura, Jawa Timur menolak keras rencana pembelian mobil APV bagi 45 orang anggota DPRD setempat.


“Seharusnya, anggota dewan tidak terlalu banyak menuntut fasilitas sebelum mereka bisa membuktikan kinerjanya, terutama upaya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD),” tegas Tamsul, Ketua LSM MDW, melalui Broadcast Message BlackBerry, Jumat (31/10/2014).


Aktivitas LSM ini menanggapi maraknya kabar rencana pembelian mobil 45 unit bagi anggota dewan. “APBD kita masih berkutat diangka 1,1 triliun rupiah dengan PAD hanya berkisar di 60 miliar rupian. Kami menolak rencana pembelian kendaraan roda empat itu,” tegasnya.


Sementara, Sekretaris Dewan (Sekwan) Sampang, Sudarmanto membantah adanya rencana pengadaan 45 mobil dinas dewan dalam rencana anggaran 2015.


“Mungkin itu bercanda, kalau bicara keinginan iya pasti ada. Seluruh dewan se-Indonesia pasti menginginkan jatah mobil. Tapi, harus liat dulu PAD kita,” ujarnya.


Hal yang sama juga ditegaskan Wakil Ketua DPRD Sampang, Fauzan Adima. “Tidak benar jika ada rencana pembelian roda empat bagi 45 orang anggota dewan,” tandasnya.(lora/htn)



2015, Anggota DPRD Sampang Dapat Mobil APV?

Inilah Video Pemukulan Demonstran Saat Aksi Hari Jadi Sumenep ke 745

PortalMadura.Com, Sumenep – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang ke 745 diwarnai dengan pemukulan kepada salah seorang demonstran, Jumat (31/10/2014).


Aksi pemukulan dilakukan oleh seseorang berpakaian adat keraton kepada salah seorang mahasiswa yang sedang menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, jalan dr Cipto.


Pemukulan dilakukan pelaku saat mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) digelandang polisi. Pelaku meluncurkan bugem mentah dan tepat pada kepala bagian belakang demonstran.


Hari Jadi Kabupaten Sumenep ini, diperingati setiap tanggal 31 Oktober yang diawali dengan Upacara Bendera di halaman Kantor Pemkab setempat.(htn)



Inilah Video Pemukulan Demonstran Saat Aksi Hari Jadi Sumenep ke 745

Warga Tanjung Ngeluruk DKPP, Bantuan Pemberdayaan Nelayan Diduga Tak Tepat Sasaran

PortalMadura.Com, Sampang – Sedikitnya 30 orang warga asal Desa Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur ngeluruk Kantor Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) setempat, Jumat (31/10/2014).


Mereka mempertanyakan pendistribusian bantuan pemberdayaan nelayan yang diduga tidak tepat sasaran dan tak transparan. “Bantuan yang sudah diberikan pada tiga kelompok nelayan tidak transparan,” terang Buradi, salah seorang warga di Kantor Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Sampang.


Bahkan, mereka menemukan bantuan yang sudah disalurkan diterima oleh warga yang sudah mampu. Tiga kelompok masyarakat nelayan yang menerima bantuan yakni Samudra, Eka Jaya dan Tanjung Komuniti.


Untuk Samudera mendapat bantuan 5 unit mesin perahu. Sedangkan Eka Jaya dan Tanjung Komuniti, masing-masing mendapat kucuran dana sebesar Rp100 juta untuk pembelian solar dan jaring.


Sementara, Plt DKPP Sampang Mahfud hanya menyarankan agar warga juga membuat kelompok dan mengajukan ke Pemprov Jatim. “Bantuan itu dari Pemprov, bukan dari kabupaten. Lebih baik warga membentuk kelompok, kemudian ajukan bila ada program lagi,” tepisnya.(det/htn)



Warga Tanjung Ngeluruk DKPP, Bantuan Pemberdayaan Nelayan Diduga Tak Tepat Sasaran

Pramugari Cantik Pesawat Kepresidenan Hebohkan Jagad Sosmed

PortalMadura.com- Foto dan nama Theresia Mariana Susanti, seorang Pramugari cantik di Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia tengah ramai jadi pembicaraan di berbagai media sosial dan forum di dunia maya.


Wanita berambut sebahu itu menjadi pembicaraan karena tidak ada yang menduga pemilik wajah manis ini adalah anggota TNI sekaligus pramugari di pesawat Kepresidenan.


Foto-foto dengan kata kunci Theresia Mariana Susanti pun banyak dicari setelah itu. Berdasarkan penelusuran, wanita berkulit putih ini memiliki beberapa akun media sosial dengan beberapa foto baik menggunakan seragam militer maupun baju kasual.


Akun Facebook anggota TNI Angkatan Udara ini mulai banyak didatangi netizen. Mereka penasaran dengan wanita lulusan SMA 1 Denpasar, Bali.


Banyak dari mereka memberikan komentar di foto postingan Theresia. Berdasarkan penelusuran PortalMadura.com di akun Theresia Mariana Susanti. Wanita ini memposting foto tengah bersalaman dengan mantan Presiden SBY dan Ani Yudhoyono.


Dalam profilnya, Theresia menulis bekerja di Indonesia Air Force, berdinas di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.


Yang menarik dalam akun Facebook-nya, Theresia rupanya juga doyan berselfie. Saat tengah berseragam militer sampai berpakaian sipil.


Paras cantik Theresia mengundang komentar pujian dari pengguna Facebook, khususnya para kaum adam.


“Manis banget senyuman kamu, hehe,” tulis ECko Buddy PRasetyo di akun Facebook Theresia.


“Cantik wajahnya semoga baik juga hatinya,” komentar Yakup Suryo Edi.


“Mirip artis tapi siapa yaa?” tulis Pandu Udara menimpali.



Pramugari Cantik Pesawat Kepresidenan Hebohkan Jagad Sosmed

Kamis, 30 Oktober 2014

Dewan Minta Inspektorat Usut Pelaku Pemukulan Demonstran

PortalMadura.Com, Sumenep – Ketua Komisi A, DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Darul Hasyim Fath meminta pihak Inspektorat segera memanggil pelaku pemukulan pada massa demonstran yang terjadi saat upacara memperingati Hari Jadi Sumenep ke 745, Jumat (31/10/2014).


Dugaan pelaku pemukulan dilakukan oleh oknum pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan Pemkab Sumenep, karena selama dua hari yakni dari tanggal 30-31 Oktober para pegawai negeri sipil (PNS) diwajibkan menggunakan pakaian adat Keraton Sumenep.


Sedangkan pelaku yang diduga memukul salah seorang mahasiswa yakni seorang yang menggunakan pakaian adat. Bugem mentah pelaku menyasar pada kepala bagian belakang mahasiswa.


“Diera demokrasi ini, anarkisme harus dihentikan. Siapapun tidak dilarang menyampaikan pendapatnya,” kata Darul Hasyim.


Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan agar Inspektorat segera memanggil PNS yang memukul mahasiswa saat menyampaikan aspirasinya dalam bentuk aksi.


“Inspektorat harus bertindak cepat dan tegas dalam hal ini. Segera panggil oknom PNS itu. Ini sudah melanggar kebebasan sebagai warga negara Indonesia,” terangnya.


Sebelumnya, sejumlah aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Sumenep, jalan dr Cipto, saat para pejabat dan PNS menggelar upacara Hari Jadi Sumenep ke 745 tahun 2014.


Belasan mahasiswa itu membawa spanduk dengan bertuliskan “Selamat Hari Jadi Sumenep ke 745 Yang Penuh Masalah” dan botol infus sebagai bentuk protes terhadap pelayanan kesehatan yang tidak maksimal.


Tak lama menyampaikan aspirasinya, aksi mahasiswa dihentikan oleh polisi dengan alasan tanpa ada pemberitahuan pada polisi. Tidak hanya dihentikan, tapi sejumlah mahasiswa dipukuli oleh polisi dan oknom PNS yang menggunakan pakaian adat Keraton. (arif/htn)



Dewan Minta Inspektorat Usut Pelaku Pemukulan Demonstran

Berpakaian Adat Pukul Massa Demonstran Sumenep

PortalMadura.Com, Sumenep – Seorang berpakaian adat yang tidak mengikuti upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke 745 di halaman Kantor Pemkab setempat diduga memukul massa demonstran saat melakukan aksi di depan Kantor Bupati, Jumat (31/10/2014).


Aksi anarkis itu berawal dari sejumlah mahasiswa melakukan orasi menyampaikan aspirasinya, namun ditengah perjalanan aksi aparat keamanan memberi peringatan kepada mahasiswa agar menghentikan aksinya.


Namun, mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) terus melanjutkan orasinya. Setelah mendapat peringatan tiga kali, sejumlah mahasiswa langsung diamankan polisi. Para demonstran pun semburat. Namun, ditengah suasana kegaduhan seseorang yang menggunakan pakaian adat Keraton memukul salah seorang mahasiswa yang sedang dipegang polisi.


Sebelum korban diamankan ke dalam mobil truk milik polisi, pelaku dengan cepat memukul menggunakan dugem mentah di kepala bagian belakang mahasiswa. Pukulan pelaku terekam oleh sejumlah kamera wartawan.


Koorlap aksi Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) Sutrisno mengaku bakal mengangkat kasus dugaan pemukulan pada jalur hukum. “Akan kami tuntut secara jalur hukum,” tegasnya.


Selama dua hari, semua PNS dilingkungan Pemkab Sumenep diwajibkan menggunakan pakaian adat Keraton. Hal ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Jadi Sumenep yang ke 745 yang jatuh setiap tanggal 31 Oktober.(arif/htn)



Berpakaian Adat Pukul Massa Demonstran Sumenep

Upacara Hari Jadi Sumenep Diwarnai Aksi Demo

PortalMadura.Com, Sumenep – Sejumlah aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur saat para pejabat dan PNS menggelar upacara hari jadi Sumenep ke 745 tahun 2014, Jumat (31/10/2014)


Belasan mahasiswa itu membawa spanduk yang bertuliskan “Selamat hari jadi Sumenep ke 745 yang penuh masalah” dan botol infus sebagai bentuk protes terhadap pelayanan kesehatan yang tidak maksimal.


“Kami hanya mau menyampaikan kepada Bupati, bahwa pelayanan publik di Sumenep masih banyak yang perlu ditingkatkan, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelayanan yang lain,” kata korlap aksi FKMS, Sutrisno.


Mahasiswa menilai, pemerintahan Sumenep terjadi stagnasi dalam berbagai bidang seperti pelayanan kesehatan dan pembangunan infrastruktur.


“Banyak sisi yang harus diperbaiki oleh pemerintah, termasuk di wilayah kepulauan yang terkesan dianak tirikan,” teriaknya.(arif/htn)



Upacara Hari Jadi Sumenep Diwarnai Aksi Demo

Rentan Kecelakaan, Warga Minta Pemasangan Traffic Ligt

PortalMadura.Com, Sampang – Jalan Raya Kotem, Sampang, Madura, Jawa timur, salah satu jalur yang aktivitas lalu lintanya cukup tinggi dan rawan terjadi kecelakaan. Bahkan, disekitar jalan yang  berada di Dusun Tongoh Barat, Desa Pangongsean, Kecamatan Torjun pernah terjadi kecelakaan beruntun yang menyebabkan korban tewas, Rabu (29/10/2014).


“Memang sering terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan itu (Jalan Raya Kotem, red),” kata Sofiati, warga setempat, Jumat (31/10/2014).


Menurut dia, selain ada simpang tiga, juga merupakan jalan poros antar kabupaten, sehingga untuk mengurangi kecelakaan perlu pemasangan Traffic Ligt (lampu pengatur lalu lintas).


Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sampang, Aliwafa merespon keinginan warga, namun perlu dilakukan survey layak tidaknya pemasangan Traffic Ligt.


“Akan di kaji dulu. Kemudian akan di lakukan survey layak atau tidak. Baru dianggarkan tahun depan,” janjinya.(det/htn)



Rentan Kecelakaan, Warga Minta Pemasangan Traffic Ligt

Bupati : Kebersamaan Merupakan Aset Terbesar Yang Harus Dijaga

PortalMadura.Com, Sumenep – Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A Busyro Karim menilai rasa kebersamaan merupakan aset terbesar yang dimiliki Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Sebab, dengan rasa kebersamaan, pembangunan Sumenep dapat terus ditingkatkan.


“Aset terbesar Kabupaten Sumenep bukan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, tapi kekompakan dan kebersamaan, sehingga Sumenep ini menjadi kondusif untuk membangun Sumenep kedepan,” kata Busyro, Jum’at (31/10/2014).


Menurut Busyro, setiap investor yang mau masuk ke Sumenep akan bertanya tingkat kondusifitas lingkungan. Jika tidak kondusif, dipastikan investor enggan masuk, karena investor akan memikirkan keamanan saham yang ditanam di Sumenep.


“Kalau investor tidak masuk ke Sumenep, peningkatan pembangunan akan berjalan lambat,” tegasnya.


Bupati berharap, dalam momen hari jadi Kabupaten Sumenep ke 745 tahun 2014, masyarakat hendaknya terus menjaga kekompakan dan kebersamaan untuk mendukung peningkatan pembangunan Sumenep.


“Mari kita bersama-sama membangun Sumenep dengan menjaga kondusifitas,” harapnya. (arif/htn)



Bupati : Kebersamaan Merupakan Aset Terbesar Yang Harus Dijaga

Lagi Marak, Trotoar Jadi Tempat Usaha Permanen

PortalMadura.Com, Sampang – Para pejalan kaki di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur merasa tidak aman, karena trotoar yang merupakan jalur pejalan kaki, kini dijadikan tempat usaha oleh warga setempat.


Bahkan, ada yang di jadikan tempat usaha permanen, sehingga para pejalan kaki harus menggunakan jalan umum yang dilintasi kendaraan bermotor. “Mohon maaf mas, langsung berkoordinasi dengan pihak Satpol PP saja,” ujar Bambang Indra Basuki, Kabid Pengelolaan Aset Dispendaloka Sampang, Jumat (31/10/2014).


Trotoar yang beralih fungsi, antara lain, di Jalan Agus Salim, Jalan Trunojoyo dan Jalan Imam Ghazali. Sampai saat ini, pihak Pemerintah Daeah Kabupaten (Pemkab) Sampang belum melakukan tindakan apapun terkait keamanan pejalan kaki tersebut. Bahkan, pihak Satpol PP, masih berencana melakukan koordinasi.


“Tetap akan ada tindakan. Dan segera di lakukan rapat koordinasi,” dalih Hamdani, Kepala Satuan Polisi  Pamong Praja  (Satpol PP) Sampang.(det/htn)



Lagi Marak, Trotoar Jadi Tempat Usaha Permanen

Bahasa Madura, Digunakan Pada Upacara Hari Jadi Sumenep ke 745

PortalMadura.Com, Sumenep – Upacara Hari Jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang ke 745 menggunakan Bahasa Madura, Jumat (31/10/2014)


Dalam rentetan kegiatan upacara tidak terlepas dari penggunaan Bahasa Madura, baik komandan upacara maupun inspektur upacara. Salah satu bahasa Madura yang digunakan “Samapta” sama dengan siap, “Songaso” sama dengan istirahat.


Hanya pembacaan Pancasila dan teks Pembukaan Undang-Undang 1945 yang tetap menggunakan Bahasa Indonesia.


Dalam upacara hari jadi Sumenep ke 745, Bupati Sumenep A Busyro Karim sebagai inspektur upacara dan Camat Ganding, Ach Laili Maulidi sebagai Komandan Upacara.


Upacara peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep digelar setiap tanggal 31 OKtober. Tahun ini digelar di Halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jalan dr Cipto dan diikuti oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan pemkab Sumenep, perwakilan siswa serta mahasiswa.(arif/htn)



Bahasa Madura, Digunakan Pada Upacara Hari Jadi Sumenep ke 745

Sampah Berserakan di Pulau Mandangin

PortalMadura.Com, Sampang – Pulau Mandangin, Kecamatan Kota Sampang, Madura, Jawa Timur yang menjanjikan keindahan pasir putih dan terumbu karang yang mengelilingi pulau, serta wisata religi yakni situs makam Bangsacara Ragapatmi bakal sirna jika prilaku warga tidak segera dibenahi.


Berbagai jenis sampah telah mengotori pantai. Ikan hias berkualitas tinggi tak lagi mendekat. Bahkan, kerusakan terumbu karang mulai terjadi. Diakui Indah Nursiskawati, Kasie Sarana Prasarana Pariwisata Pemkab Sampang. “Sampah memang berserakan mengelilingi bibir pantai termasuk kotoran manusia,” ujarnya, Jumat (31/10/2014).


Pola pikir masyarakat setempat, sambungnya, perlu dibenahi bersama, sehingga tidak merusak potensi dan kekayaan alam Pulau Mandangin. Pulau yang dihuni 19 ribu jiwa lebih dan mempunyai tiga dusun, yakni Dusun Barat terdiri dari 6 RT, Dusun Kramat terdiri dari 5 RT, dan Dusun Candin terdiri dari 5 RT akan menjadi salah satu jujukan wisata jika digarap optimal.


Meski kendala cukup kompleks dalam mengembangkan Pulau Mandangin sebagai jujukan salah satu wisata di Sampang, tidak menyurutkan M. Mahdi, Kasie Pengembangan SDM dan Promosi Budaya Pemkab Sampang.


“Untuk sementara, ada dua yang perlu diangkat yaitu situs Bangsacara Ragapatmi dan ‘rokat tasek’ tahunan,” katanya.


Yang paling penting, sambungnya, perlu ada pembinaan terus menerus guna mendorong pola pikir warga agar mau membangun serta menjaga kekayaan yang dimiliki. “Integritas antar instansi untuk mengembangkan Pulau Mandangin juga perlu konsep yang matang,” pungkasnya.(det/htn)



Sampah Berserakan di Pulau Mandangin

Salam Redaksi : 745 Tahun Sudah Umur Sumenep?

PortalMadura.Com – Setiap tanggal 31 Oktober, diperingati sebagai “Hari Jadi Kabupaten Sumenep”. Tentu tak cukup hanya menggelar atau pun menampilkan seabrek kegiatan yang sifatnya hiburan.


Memang menampilkan seni-budaya yang dimiliki masyarakat Sumenep dan mengenang jasa-jasa pahlawan itu penting. Tetapi, tidak harus menguras uang rakyat yang nilainya, konon mencapai ratusan juta.


Peringatan Hari Jadi yang ke 745 ini harus ada target capaian atau bukti nyata yang bisa dipertanggungjawabkan pada rakyat. Sebab, mereka tidak semuanya bicara “Hari Jadi” dan mereka sudah bisa menilai.


Satu juta lebih rakyat Sumenep, hanya segelintir orang yang terlibat dalam “Hari Jadi”. Di perkampungan, di pelosok desa. Bahkan, di pulau-pulau kecil diluar sana tidak mengerti apa hari jadi. Karena mereka masih sibuk mencari sesuap nasi yang tidak ditopang dengan infrastruktur yang memadai.


Rakyat miskin di Sumenep masih tercatat tinggi. Bila berdasarkan pada pagu raskin 2014, ada 116. 378 RTSPM (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat). Tapi, angka ini belum bisa kategorikan mewakili jumlah warga miskin yang sebenarnya.


Pergantian kepemimpinan dari Raja Arya Wiraraja, sebagai raja pertama di Keraton Sumenep hingga berderet sejumlah nama pemimpin handal dan kini KH. A Busyro Karim sebagai bupati, tentu sudah banyak capaian pembangunan dari segala sektor.


Namun, rakyat sering berkata lain, “Sumenep belum ada kemajuan”. Pemahaman belum ada kemajuan yang dipahami rakyat, bukan berarti tidak ada program atau pun target yang dicapai oleh pemerintahan dari raja pertama hingga kepemimpinan sekarang. Namun, mereka butuh kecepatan dalam mengemas program, sehingga benar-benar dirasakan dan Sumenep ada perubahan besar.


Momentum Hari Jadi, harus dijadikan cambuk dan tolak ukur keberhasilan maupun kegagalan program pemerintah. Sehingga umur Kabupaten Sumenep yang sudah mencapai 745 tahun tidak hanya menambah betapa tuanya umur Sumenep, namun tidak sebanding lurus dengan capaian program untuk mensejehterakan rakyat.


Pemimpin disebuah pemerintahan, memang bukan bertugas untuk “memuaskan” semua lapisan masyarakat. Tapi, pemimpin harus menjadi seorang master of possibilities. Disinilah pentingnya karakter dan integritas seorang pemimpin agar diterima oleh rakyat atau kelompok yang dipimpinnya.


“Selamat Hari Jadi Sumenep”!(redaksi)



Salam Redaksi : 745 Tahun Sudah Umur Sumenep?

Foto PNS Sumenep Menggunakan Pakaian Adat Keraton Saat Kerja

PortalMadura.Com, Sumenep – Selama dua hari para pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur diwajibkan menggunakan baju adat Keraton Sumenep. Hal ini diterapkan sebagai upaya mengenang masa zaman kerajaan tempo dulu.


Selain itu, juga untuk mempertahankan budaya yang dimiliki masyarakat Sumenep menjelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke 745, yang diperingati setiap tanggal 31 Oktober.  “Ini sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya yang kita miliki,” tegas Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Kamis (30/10/2014).


Meski para abdi negara menggunakan pakaian adat, sambungnya, tidak mengganggu pada pelayanan masyarakat. Bahkan, menambah suasana lebih nyaman karena ada nuansa berbeda dibanding hari-hari biasa. Para PNS tersebut diwajibkan menggunakan pakaian adat sejak Kamis-Jumat (30-31/10/2014).(htn)


5 300x195 Foto PNS Sumenep Menggunakan Pakaian Adat Keraton Saat Kerja PNS Inspektorat Kabupaten Sumenep


11 300x204 Foto PNS Sumenep Menggunakan Pakaian Adat Keraton Saat Kerja PNS Bappeda Sumenep


22 300x206 Foto PNS Sumenep Menggunakan Pakaian Adat Keraton Saat Kerja PNS Sumenep


3 300x231 Foto PNS Sumenep Menggunakan Pakaian Adat Keraton Saat Kerja PNS Sumenep



Foto PNS Sumenep Menggunakan Pakaian Adat Keraton Saat Kerja

Warga Sumenep Gelar Pesta Pernikahan Berujung Maut

PortalMadura.Com, Sumenep – Pesta pernikahan yang digelar  H. Syafi’ei/ Pak Mashuri (55), warga Dusun Toguluk Attas, Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Madura, Jawa Timur berujung maut.


H. Syafi’ie meninggal dunia di hari kedua pesta pernikahan putrinya, Raudah (20) saat menerima tamu undangan, Kamis (30/10/2014).


“Pak haji Syafi’ie tiba-tiba jatuh pingsan saat menerima tamu undangan di hari kedua pesta pernikahan putrinya,” kata Moh. Ramli, Kepala Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng, Sumenep.


Suasana pesta yang rencananya bakal digelar selama tiga hari dengan menyuguhkan berbagai macam hiburan berubah jadi duka. “Pak haji langsung dilarikan ke Rumah Sakit. Namun, nyawanya tidak tertolong,” terangnya.


Menurut dia, korban sebelumnya tidak mengeluh ataupun menderita penyakit apapun. “Bisa saja karena terlalu capek, sehingga jatuh pingsan hingga nyawanya tak tertolong,” pungkasnya.(dein/htn)



Warga Sumenep Gelar Pesta Pernikahan Berujung Maut

Mayat Tanpa Identitas Gegerkan Warga Babbalan Sumenep

PortalMadura.Com, Sumenep – Warga Desa Babbalan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dikejutkan dengan penemuan mayat pria tanpa identitas di pinggir sawah, Kamis (30/10/2014). Pertama kali, mayat ditemukan oleh Hadiri (40) warga setempat yang hendak menyiram tanaman bawang.


“Kondisi mayat itu tidak menggunakan pakaian sehelaipun. Warga disini (Batuan, red) tidak ada yang mengenalnya,” kata Hadiri.


Tidak berselang lama, satu persatu warga berbondong-bondong mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Mereka berbagi tugas, ada yang menghubungi aparat kepolisian, ada yang berusaha memberi tahu pada warga lain, barang kali ada yang mengenali korban.


“Korban baru dievakuasi setelah petugas kepolisian datang. Dan korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Sumenep,” katanya.


Sementara, hasil outopsi yang dilakukan Dokter Polres Sumenep, diduga korban meninggal akibat penyakit yang diderita. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban. Hanya dikemaluan korban terlihat mengeluarkam darah. Kemungkinan, meninggal karena penyakit kronis yang diderita,” terang, dr Basri, salah satu dokter Polres Sumenep.


Menurut dia, dari ciri-ciri korban, diduga orang gelandangan yang sering berada di Desa Babbalan. Sebab, kuku tangan dan kaki korban terlihat panjang dan tidak terawat. “Kukunya panjang dan kotor. Mungkin saja orang itu mengidap penyakit mental,” pungkasnya.(dein/htn)



Mayat Tanpa Identitas Gegerkan Warga Babbalan Sumenep

Penerbitan Surat Keterangan Sehat Cakades Lumpuh Diduga Ada Permainan

PortalMadura.Com, Sumenep – Lolosnya Rasidi (33), warga Desa Poteran, Kecamatan/Pulau Raas, Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang maju sebagai kandidat calon kepala desa (Cakades) pada pemilihan kepala desa (Pilkades) 2014 di Desa Poteran, terus dipersoalkan oleh warga setempat.


Cakades yang mengalami lumpuh pada separuh anggota tubuhnya, ditengarai tidak akan maksimal menjalaankan tugas dan fungsinya (Tufoksinya) sebagai kepala desa jika ia terpilih. Anehnya lagi, sudah tahu dia menderita lumpuh dan harus dipapah bila ia mau keluar rumah, ternyata mendapat surat keterangan sehat oleh rumah sakit daerah (RSD) dr. Moh. Anwar Sumenep.


Sehingga dengan terbitnya surat keterangan sehat tersebut, Rasidi bisa melenggang maju sebagai cakades pada pemilihan kepala desa di Desa Poteran, Kecamatan/Kepualauan Raas, Sumenep. Sementara masyarakat yang tidak setuju dengan penerbitan surat keterangan sehat tersebut, terus mempermasalahkan surat keterangan sehat yang dikeluarkan rumah sakit, dan meminta pihak rumah sakit meninjau ulang penerbitan surat keterangan sehat pada Rasidi.


“Ini pasti ada kongkalikong antara pihak rumah sakit dengan calon kepala desa, masak sudah tahu orang yang meminta surat keterangan sehat itu lumpuh dan tidak bisa berjalan, masih dibuatkan surat keterangan sehat, dan ini harus diklarifikasi oleh pihak rumah sakit,” kata Mathani (40), warga Desa Poteran, Kecamatan/kepulauan Raas, Kamis (30/10/2014).


Sementara dr. Susiyanto, selaku petugas rumah sakit yang memberikan rekomendasi surat keterangan sehat pada setiap calon kepala desa, membantah dirinya kongkalikong dengan cakades. Surat keterangan sehat yang diberikan pada setiap cakdes yang membutuhkan sudah sesuai prosedur, yakni pemohon harus datang sendiri dan membawa Kartu tanda Penduduk (KTP).


Selanjutnya, petugas rumah sakit akan mengecek tensi darah yang bersangkutan, kemudian menimbang berat badan serta mengukur tinggi badan. Dan selama dirinya melakukan pengecekan kesehatan cakades, dirinya mengaku tidak pernah menemui cakades yang badannya lumpuh, atau menderita gangguan fisik lainnya.


“Tidak benar kalau kami memberikan surat keterangan pada cakades yang fisiknya bermasalah, kalaupun ada yang seperti itu ada kemungkinan ada unsur permaianan diluar,” kata dr. Susiyanto, saat dtemui wartawan.


Disinggung soal tanda tangan dirinya dalam surat keterangan sehat, yang dimiliki cakades lumpuh itu, Susi mengklaim dirinya tidak pernah memberikan surat keterangan, apalagi menandatangani surat keterangan sehat pada cakades lumpuh. Dan selama dirinya melakukan pemeriksaan kesehatan cakades, tidak satupun yang ditemukan mengalami cacat fisik apalagi lumpuh.


“Kalau memang benar ada cakades lumpuh yang mendapat surat keterangan sehat dari rumah sakit, berarti ini pemalsuan atau ada permainan diluar sistem, bisa saja ini terjadi dan cakades memakai orang lain untuk meminta surat keterangan sehat,” pungkasnya.


Sementara cakades yang akan maju pada Pilkades Desa Poteran 2014, ada tiga kandidat yakni, Adha Triardy, Sarmade dan Rasidi. Tiga kandidat cakades tersebut sudah melengkapi adminitrasinya dan menyetorkannya pada panitia, namun oleh warga satu orang kandidat masih dipermasalahkan oleh warga, karena tubuhnya lumpuh dan tidak bisa berjalan.(dien/htn)



Penerbitan Surat Keterangan Sehat Cakades Lumpuh Diduga Ada Permainan

Hasil Tes CPNS Sampang Masih Menunggu Panselnas

PortalMadura.Com, Sampang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Madura, Jawa Timur melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat belum bisa memastikan hasil seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2014 yang pelaksanaannya berakhir tanggal 29 Oktober.


Kepala BKD Sampang Slamet Terbang, melalui Kasubid Pengadaan Pegawai BKD Abdul Adim mengatakan, untuk pengumuman hasil tes CPNS pihaknya masih menunggu pengumuman dari Panitia Seleksi Nasional (Panselnas). Namun dipastikan dalam tahun ini sudah bisa diketahui.


“Kalau masalah hasil seleksi tes CPNS, kami juga tidak tau mas. Karena semuanya langsung dikoreksi oleh Tim Panselnas. Jadi, otomatis kami juga menunggu,” katanya, Kamis (30/10/2014).


Menurutnya, dari 3.620 peserta tes CPNS tahun ini, yang tidak hadir sebanyak 187 peserta. Ia mengingatkan kepada para peserta untuk tidak mempercayai calo atau siapapun yang menyatakan bisa mengurus jaminan kelulusan.


“Kami hanya mengingatkan, jangan mudah percaya dengan calo, terutama yang tidak hadir sudah dipastikan tidak lolos,” pungkasnya.(lora/htn)



Hasil Tes CPNS Sampang Masih Menunggu Panselnas

Guru SDN Banyuanyar IV dan V Sampang Mulai Tidak Kondusif

PortalMadura.Com, Sampang – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banyuanyar IV dan V Sampang, Madura, Jatim yang letaknya bersebelahan dan satu halaman membuat situasi tidak kondusif dan kurang nyaman bagi tenaga pengajarnya.


“Sebenarnya, tidak ada permasalahan. Hanya situasi kurang kondusif,” kata Edi Purnawan, Kepala Sekolah SDN Banyuanyar IV di jalan Permata, Kecamatan Kota Sampang, Kamis (30/10/2014).


Ia mengakui jika setiap tahun ajaran baru, selalu terjadi perebutan siswa, sehingga sudah dua tahun hanya bisa menjaring sekitar 15 sampai 20 siswa baru.


“Perbedaan kebijakan, juga rentan menimbulkan kecemburuan sosial bagi orang tua siswa,” katanya.


Sementara, Arif Budi Ansor, Kepala Bidang (Kabid) Kurikulum, Dinas Pendidikan Sampang mengungkapkan, hingga saat ini belum ada pengajuan untuk dilakukan regrouping dua lembaga tersebut. Karena untuk menggabungkan lembaga pendidikan ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi.


“Ajukan dulu dengan melampirkan sejumlah persyaratan. Baru akan ditindak lanjuti sesuai tahapan dan ada proses serta mekanisme yang harus dilalui,” tandasnya.(det/htn)



Guru SDN Banyuanyar IV dan V Sampang Mulai Tidak Kondusif

Penjambret Lintas Kabupaten Nyaris Jadi Bulan-Bulanan Massa

PortalMadura.Com, Sampang – Ibnu (33) warga Dusun Anggersek, Desa Banjar Talelah, Kecamatan Camplong, Sampang, Madura, Jawa Timur nyaris menjadi bulan-bulanan massa di Pasar Srimangunan Sampang, Kamis (30/10/2014).


Tersangka yang dikenal sebagai penjamret lintas kabupaten meluncurkan aksinya pada salah seorang pengunjung pasar, Samsiyah (36) warga Pulau Mandangin, Kecamatan Kota Sampang. Tas korban yang berisi uang Rp 600 ribu tiba-tiba ditarik dari berlakang.


“Untung saja, pada saat kejadian, suami saya cepat merebut kembali tas yang berisi uang,” kata Samsiyah dihadapan Penyidik Polres Sampang.


Pengunjung pasar yang mengetahui aksi tersebut nyaris menghakimi massa. Untungnya, petugas cepat datang ke tempat kejadian perkara. “Setelah mendapat laporan dari pengelola pasar, anggota kami langsung mengamankan tersangka dan dibawa ke Polres,” terang Kasatreskrim Polres Sampang, AKP Hari Siswo.


Tersangka kini masih dalam pemeriksaan intensif pihak kepolisian Polres Sampang. “Tersangka bakal dijerat pasal 362 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun,” tandasnya.(lora/htn)



Penjambret Lintas Kabupaten Nyaris Jadi Bulan-Bulanan Massa

Pertanyakan Keabsahan Komisi, Dua Fraksi Kirim Surat ke Pimpinan DPRD

PortalMadura.Com, Sumenep – Dua Fraksi di DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur yakni Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Golkar mengirimkan surat ke Pimpinan DPRD setempat.


Isi surat tersebut meminta pimpinan DPRD segera meminta pendapat hukum ke Propinsi Jawa Timur terkait keabsahan hasil Paripurna berkenaan dengan pembentukan alat kelengkapan DPRD, terutama Komisi-komisi. Karena dua fraksi tersebut tidak diperbolehkan memilih dan dipilih dalam keanggotaan komisi.


“Kami dari fraksi partai Demokrat dan fraksi Golkar mengirim surat ke pimpinan agar pimpinan meminta pendapat hukum kepada Propinsi mengenai keabsahan hasil paripurna kemarin,” tegas Moh Hanafi, anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Sumenep, Kamis (30/10/2014).


Hanafi yang juga Wakil Ketua DPRD Sumenep ini memaparkan, sesuai tatib dewan, setiap anggota fraksi harus menjadi anggota komisi. Sementara, dua fraksi ini tidak bisa menjadi anggota komisi.


“Secara legal formal, jika ada salah satu fraksi yang tidak masuk pada keanggotaan komisi, maka hasil paripurna penetapan keanggotaan komisi adalah cacat hukum,” dalihnya.


Sebelumnya, dua fraksi yakni Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai Golkar walk out dari rapat paripurna saat pemilihan pimpinan komisi karena mereka tidak sepaham dengan kesepakatan penyebaran secara proporsional anggota fraksi ke masing-masing komisi sebagaimana keputusan rapat paripurna.


Dua fraksi tersebut menginginkan anggotanya berada di satu komisi yakni Komisi A. Sedangkan dua fraksi itu memiliki 11 anggota, fraksi partai demokrat sebanyak 7 orang dan fraksi Golkar sebanyak 4 anggota. (arif/htn)



Pertanyakan Keabsahan Komisi, Dua Fraksi Kirim Surat ke Pimpinan DPRD

Polisi Bangkalan Periksa Pemilik 1.800 Liter Solar Ilegal

PortalMadura.Com, Bangkalan – Penyidik Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur melakukan pemeriksaan intensif terhadap pemilik solar ilegal sebanyak 1.800 liter yang diangkut menggunakan mobil pick up nopol M 8676 GC, di jalan Raya Desa Sepuluh, Kecamatan Sepuluh.


“Pemiliknya berinisial TU (50), warga Desa/Kecamatan Sepuluh. Dari pengakuannya, akan di jual ke daerah Kamal,” terang Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Andy Purnomo, Kamis (30/10/2014).


Pihaknya juga mengamankan pengemudi mobil pick up berinesial HM (44). “Tadi malam, solar itu diamankan oleh petugas Koramil Sepuluh. Lalu, diserahkan ke Mapolres,” katanya.


Pemilik solar bakal dijerat pasal 55 junto 53 UU nomor 22 tahun 2001, tentang migas. “Ancaman kurungan lima tahun,” tandasnya.(atc/htn)



Polisi Bangkalan Periksa Pemilik 1.800 Liter Solar Ilegal

2015, Pemkab Sampang Bakal Garap Pulau Mandangin Jadi Jujukan Wisata

PortalMadura.Com, Sampang – Pemerintah Kabupaten Sampang, Jawa Timur bakal serius menggarap Pulau Mandangin menjadi salah satu jujukan wisata yang ada di Madura.


“Mandangin itu sangat berpotensi untuk di kembangkan dari segala aspek. Oleh karenanya, upaya itu  akan di mulai tahun 2015 termasuk penganggarannya,” kata Hari Suyanto, Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Sampang, Kamis (30/10/2014).


Saat ini, diakui hanya pihak Dinas Kebudayaan, Parawisata, Pemuda dan Olah raga (Disbudparpora) yang fokus. Itu pun hanya kepada situs makam Bangsacara Ragapatmi sebagai wisata religi.


Sementara, Ghoforur Wadud, Kabid Parawisata Disbudparpora Sampang mengungkapkan, perlu keterlibatan semua pihak untuk membangun Pulau Mandangin menjadi lokasi wisata. Sebab, kendala yang dihadapi sangat kompleks.


“Jadi, harus ada keterliabatan Badan Lingkungan Hidup, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan. Termasuk juga Dinas Kesehatan. Sehingga program yang akan diluncurkan bisa berkesinambungan,” urainya.


Selama ini, pihak Disbudparpora Sampang telah mulai melakukan pembangunan, khusus situs makam Bangsacara Ragapatmi. “Promosi juga dilakukan, semisal melalui media dan audio visual,” pungkasnya.(det/htn)



2015, Pemkab Sampang Bakal Garap Pulau Mandangin Jadi Jujukan Wisata

50 Hektar Galian C Tak Kantongin Ijan Ditutup

PortalMadura.Com, Bangkalan – Galian C seluar 50 hektar di wilayah Desa Jeddih dan Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, kini aktivitasnya ditutup oleh pemerintah daerah. Pasalnya, galian C yang sudah beroperasi puluhan tahun itu tidak mengantongi ijin.


“Ada tujuh lokasi galian C. Semuanya dinyatakan ditutup,” tegas Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiono, Kamis (30/10/2014).


Hari ini memang dibairkan melanjutkan aktivitasnya. Namun, mulai besok sudah tidak ada lagi aktivitas. “Jadi, ada kebijakan dari pemda. Mulai besok baru steril dari aktivitas. Keputusan ini sudah melalui proses rapat bersama dengan pak bupati,” terangnya.


Jika besok masih ada aktivitas, sambungnya, maka akan diberlakukan penegakan hukum. “Para pengusaha galian C itu, besok lusa diundang oleh pemda untuk sosialisasi soal galian C,” ujarnya.


Salah seorang pengusaha galian C, H. Mawardi mengakui jika setiap hari mampu mengirim 100 truk fuso ke wilayah Bangkalan dan Surabaya. Kedepan ia berjanji akan mengurus ijin dan akan mematuhi peraturan dari pemerintah daerah.(atc/htn)



50 Hektar Galian C Tak Kantongin Ijan Ditutup

Libatkan 93 Lembaga, Konflik Syiah-Sunny Belum Ada Kata Damai

PortalMadura.Com, Sampang – Sebanyak 93 lembaga yang dilibatkan Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur untuk menyelesaikan konflik Syiah yang terjadi pada akhir 2012, hingga saat ini belum juga  menemui kata damai.


Wakil Bupati Kabupaten Sampang Fadilah Budiono mengatakan, untuk menyelasaikan konflik Syiah-Sunny  tersebut terdapat 93 lembaga yang dilibatkan Pemkab Sampang. Namun tetap gagal manemui kata sepakat damai.


“Lembaga yang dilibatkan itu, antara lain  pemerintah, LSM, dan Ormas,” terang Fadilah Budiono, Kamis (30/10/2014).


Menurut dia, untuk menyelesaikan konflik yang menjadi news internasional itu sangatlah sulit. Pasalnya, warga Sunny bisa menerima kembali jika penganut Syiah mau bertaubat dan kembali mengikuti ajaran Ahlusunnah wal Jama’ah.


” Kalau bicara soal keyakinan jelas susah dan butuh waktu untuk menyelesaikan,” imbuhnya.


Pasca terjadinya Syiah-Sunny di Sampang, ratusan warga Syiah diungsikan ke Rusunawa Sidoarjo, hingga saat ini belum bisa kembali ke kampung halamannya di Dusun Nangkrenang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, dan Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang, Sampang.(lora/htn)



Libatkan 93 Lembaga, Konflik Syiah-Sunny Belum Ada Kata Damai

Tancap Gas, Komisi A Segera Panggil Pemdes

PortalMadura.Com, Sumenep – Komisi A DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur yang baru ditetapkan segera mefungsikan pengawasannya. Kini, bakal memanggil Bagian Pemerintaah Desa (Pemdes) Pemkab setempat sehubungan dengan pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang bakal digelar akhir November 2014.


“Dalam waktu dekat kami akan Panggil Kabag Pemdes untuk mengkonfirmasi soal persiapan Pilkades yang akan berlangsung bulan depan,” tegas Darul Hasyim Fath, Ketua Komisi A DPRD Sumenep, Kamis (30/10/2014).


Hingga saat ini, lanjutnya, banyak persoalan dimasing-masing panitia pelaksana Pilkades. Sehingga, menuai konflik.


“Kami sudah menerima pengaduan dari sejumlah desa, dimana ada persoalan pada tahapan Pilkades terutama dalam administrasi calon,” ujarnya.


Ditegaskan, Bagian Pemdes merupakan instansi yang harus bertanggungjawab atas persoalan pelaksanaan Pilkades ini.


“Bagian Pemdes paling bertanggung jawab terhadap lancar tidaknya Pilkades di semua desa ini,” tandasnya. (arif/htn)



Tancap Gas, Komisi A Segera Panggil Pemdes

Polres Pamekasan Olah TKP Kebakaran Pasar Pakong

PortalMadura.Com, Pamekasan – Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait dengan terbakarnya Pasar Pakong yang meludeskan sedikitnya 727 bangunan.


Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti kasus terbakarkanya pasar Pakong itu, dan telah melakukan olah TKP sejak Kamis dini hari hingga Kamis siang (30/10/2014).


“Tadi malam unit identifikasi serse langsung olah TKP untuk mengadakan penyelidikan lebih lanjut,” katanya.


Selain itu menurut Nanang Chadarusman, polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi dan melakukan penelitian kebakaran yang rencananya akan mendatangkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Surabaya.


“Kita belum memeriksa saksi karena kebanyakan adalah korban yang memiliki tempat jualan di sana. Kita upayakan mendatangkan Tim Labfor dari Surabaya,” jelasnya.


Sementara menurut penjelasan saksi mata di lokasi, api pertama kali berasal dari los pasar ikan kemudian menjalan ke los dan toko yang lain sehingga si Jago merah meludeskan semua bangunan yang ada.


Sedikitnya ada 727 bangunan ludes terbakar, yang meliputi 38 toko, 20 kios, 345 los, 11 warung, dan 313 lapak pedagang kaki lima (PKL).


Pasar Pakong merupakan pasar tradisional terbesar ketiga di Pamekasan setelah Pasar 17 Agustus di Kelurahan Bugih dan Pasar Palengaan di Kecamatan Palengaan. Luas lahannya mencapai 7.154 meter persegi. (reiza/htn)



Polres Pamekasan Olah TKP Kebakaran Pasar Pakong

Rabu, 29 Oktober 2014

Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 7 habis)

PortalMadura.Com – Bangsacara meringkuk di tanah bersimbah darah. Di punggungnya tertancap sebatang anak panah. Di ulu hatinya terbenam sebilah keris, begitu dalam hingga hanya terlihat hulu keris itu, yang digenggam erat oleh Bangsacara. Darah menggenang di tanah, dari luka menganga di perutnya. Tiga orang laki-laki berdiri di sekitar Bangsacara, dan satu orang lagi terkapar di tempat lain.


“Kakang…!!” Ragapadmi menjerit histeris. Ia mengham- bur memeluk tubuh Bangsacara yang telah lunglai tak berdaya. Ketika menyadari bahwa ia berada dalam pelukan kekasihnya, Bangsacara membuka mata dan tersenyum. Wajahnya pucat pasi kehabisan darah.


“Yayi Ragapadmi… maafkan aku..,” bisik Bangsacara lemah.


“Kakang! Kakang Bangsacara!” jerit Ragapadmi. “Jangan tinggalkan aku….”


“Cabut keris ini Yayi… biarkan aku pergi…”


“Kakang Bangsacara, kalau Kakang pergi aku akan ikut bersamamu…” Ragapadmi menangis pilu.


Darah menyembur dari jantung Bangsacara ketika Ragapadmi mencabut keris yang menghujam dadanya. Kepala lelaki itu pun terkulai, hembusan nafas terakhirnya terbang bersama nyawanya. Kedua anjing Bangsacara melolong panjang, seolah tahu kepergian tuannya. Hal yang menakjubkan kemudian terjadi. Kedua anjing itu saling menggigit leher temannya, darah pun mengucur deras, dan keduanya pun meregang nyawa, menyusul kepergian tuannya.


Ragapadmi takjub melihat kelakuan anjing-anjing Bangsacara.

“Aduhai anjing, kalau kalian saja bisa menunjukkan kesetiaan begitu rupa, apalagi seorang istri. Kakang Bangsacara, kalau badan kita tak bisa menyatu di dunia, biarlah darah kita yang menyatu di alam sana, hingga kita terlahir kembali bersama.” Ragapadmi memandang keris yang berlumuran darah Bangsacara di tangannya.


“Ragapadmi!” seru Patih Bangsapati. “Bangsacara sudah mati. Kembalilah ke keraton. Bila kau tak ingin lagi berjumpa Prabu Bidarba, istana kepatihan pun terbuka untukmu. Akan kutinggalkan semua perempuan, bila kau mau pulang bersamaku ke kepatihan.”


Ragapadmi tak mendengar semua kata-kata itu. Tanpa sempat dicegah oleh Sang Patih, ia membenamkan ujung keris itu ke dalam jantungnya. Tanpa jerit, tanpa rintihan. Kemudian ia roboh, memeluk tubuh kekasihnya, Bangsacara.


Bangsapati diam terpaku.

Senja memerah. Matahari tenggelam ke pangkuan bumi.
(Cerpen Karya Rahadi W- Mandangin Bersama, 28 Mei 2013).



Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 7 habis)

Foto Kebakaran Pasar Pakong Pamekasan

PortalMadura.Com, Pamekasan – Kebakaran Pasar Pakong Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menghanguskan 727 bangunan, meliputi 38 toko, 20 kios, 345 los, 11 warung, dan 313 lapak pedagang kaki lima (PKL).


Kebakaran terjadi, Kamis (30/10/2014) dini hari. Pemadam kebakaran yang diterjunkan kelokasi tak mampu melokalisir api hingga akhirnya semua bangunan yang ada di atas lahan seluas 7.154 meter persegi ludes terbakar.(htn)


Inilah foto-foto kebakaran Pasar Pakong Pamekasan hasil jepretan Fadheel Muhammad :


3 300x178 Foto Kebakaran Pasar Pakong Pamekasan Reruntuhan Pasar Pakong


21 300x185 Foto Kebakaran Pasar Pakong Pamekasan Reruntuhan Pasar Pakong


1 300x176 Foto Kebakaran Pasar Pakong Pamekasan Reruntuhan Pasar Pakong



Foto Kebakaran Pasar Pakong Pamekasan

Hari Ini, PNS Kabupaten Sumenep Gunakan Pakaian Adat Keraton

PortalMadura.Com, Sumenep – Menjelang hari jadi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ke 745, yang diperingati setiap tanggal 31 Oktober, hari ini semua pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan Pemkab setempat diwajibkan menggunakan pakaian adat Keraton Sumenep.


“Ini kami lakukan untuk mengenang masa-masa zaman kerajaan dulu. Setiap pegawai memang diwajibkan menggunakan pakaian adat keraton,” ungkap Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Kamis (30/10/2014).


Menurutnya, pakaian adat keraton selama dua hari ini sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya yang dimiliki.


“Ini sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya yang kita miliki,” terangnya.


Dia menilai, meski para abdi negara ini menggunakan pakaian adat keraton, pelayanan masyarakat tetap berjalan lancar.


“Hanya kelihatannya yang agak ribet, tapi sebenarnya sama saja kok. Jadi tidak mengurangi kwalitas pelayanan,” paparnya. (arif/htn)



Hari Ini, PNS Kabupaten Sumenep Gunakan Pakaian Adat Keraton

Pedagang Mengais Sisa Kebakaran Pasar Pakong

PortalMadura.Com, Pamekasan – Kebakaran Pasar Pakong Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur membuat para pedagang shock. Usaha untuk memadamkan api tak berhasil meski pihak pemadam kebakaran datang kelokasi, Kamis (30/10/2014) dini hari.


Ada 727 bangunan ludes terbakar, yang meliputi 38 toko, 20 kios, 345 los, 11 warung, dan 313 lapak pedagang kaki lima (PKL). “Sebagian pedagang ada yang masih mencari sisa kebakaran dagangannya,” terang Fadheel Muhammad, salah seorang saksi mata via telepon pada PortalMadura.Com, Kamis (30/10/’2014)


Pasar Pakong merupakan pasar tradisional terbesar ketiga di Pamekasan setelah Pasar 17 Agustus di Kelurahan Bugih dan Pasar Palengaan di Kecamatan Palengaan. Luas lahannya mencapai 7.154 meter persegi.


Pasar ini juga dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan mempunyai letak yang stategis, yaitu berada di jalur lintas kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Pakong, Waru, Batu Bintang, Palengaan dan Galis (Keppo) serta sentra pasar hewan yang ada di Kabupaten Pamekasan.(htn)



Pedagang Mengais Sisa Kebakaran Pasar Pakong

Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 6)

PortalMadura.Com – Ragapadmi mendayung perahunya sekuat yang dia bisa. Gelombang laut mengombang-ambingkan perahu kecil itu, membuatnya kewalahan mengendalikan arah. Namun, walau dengan susah payah, lambat laun Pulau Mandangin kelihatan semakin dekat juga.


Tadi pagi, ia terbangun dengan sangat gelisah. Mimpi buruk di ujung fajar itu seolah menjadi penutup yang pahit dari malam hangatnya bersama Bangsacara. Menakutkan, dalam mimpi ia melihat Prabu Bidarba murka, dan Bangsacara terbujur kaku bersimbah darah. Lebih cemas lagi ia ketika menyadari bahwa Bangsacara tak lagi berbaring di sisinya.


Ibu Bangsacara mengatakan bahwa laki-laki itu telah pergi pagi-pagi sekali untuk berburu kijang di Pulau Mandangin. Walau wanita tua itu berkali-kali meyakinkan bahwa takkan terjadi apa-apa, karena Bangsacara sudah biasa berburu di sana, tapi Ragapadmi tetap tak bisa tenang. Mengapa Prabu Bidarba murka? Apakah salah yang dilakukannya dengan Bangsacara? Bukankah raja itu telah menendangnya keluar istana, seolah dirinya anjing kudisan?


Ketika matahari makin bertambah tinggi, kegelisahan itu tak lagi bisa dibendungnya. Ragapadmi berlari ke dermaga. Ia bermaksud menyusul Bangsacara ke Pulau Mandangin. Tapi tak ada lagi perahu besar yang akan berangkat ke pulau itu. Ragapadmi hanya menemukan sebuah perahu kecil, entah milik siapa. Tanpa pikir panjang ia mendayung sendiri perahu itu ke arah Pulau Mandangin.


Senja telah merah ketika ia sampai di pantai Pulau Mandangin. Dari pantai terdengar suara anjing yang melolong-lolong menyayat hati. Anjing-anjing Bangsacara! Dengan beribu cemas ia berlari ke arah suara lolongan itu. Dan di tengah rerimbunan hutan Pulau Mandangin ia akhirnya melihat apa yang sudah ia lihat di dalam mimpinya.(Bersambung, Cerpen Karya Rahadi W- Mandangin Bersama, 28 Mei 2013).



Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 6)

Inilah Sosok Santri yang Sukses Berwiraswasta

PortalMadura.Com, Sumenep – H. Moh. Sahnan bukanlah orang asing atau baru di Sumenep. Ia merupakan putera daerah asli Kabupaten Sumenep yang lahir di Arjasa, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.


Masa kecilnya dihabiskan di Pulau Kangean. Ia lahir tumbuh dan besar di lingkungan keluarga besar kaum nahdliyyin. Orang tuanya merupakan seorang guru ngaji yang memiliki surau yang banyak dijadikan tempat belajar mengaji oleh anak-anak di sekitar rumahnya.


Pendidikan H. Moh. Sahnan lebih banyak dihabiskan untuk menekumi dan mendalami ilmu-ilmu agama. Sewaktu masih belia, di kampung halamannya ia banyak berguru kepada sejumlah kiai. Sewaktu duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah, H. Moh. Sahnan menekumi di Pondok Pesantren Al-Hidayah Arjasa.


Salah satu gurunya yang terkenal hingga kini adalah Kiai Abdul Adhim, seorang tokoh agama kharismatik yang memiliki puluhan ribu santri, dan pengasuh pondok pesantren terkenal di Kepulauan Kangean dan sekitarnya.


Lulus dari Madrasah Ibtidaiyah, H. Moh. Sahnan melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah, masih di pondok pesantren yang sama, dengan menginduk ke Madrasah Tsanawiyah Tarate Sumenep. Di Madrasah Tsanawiyah, pengetahuan keagamaannya semakin terasah dan kental. Ia seperti mewarisi jiwa orang tuanya yang juga seorang guru agama.


Saat remaja, H. Moh. Sahnan cukup dikenal sebagai siswa yang memiliki otak moncer dan cerdas. Salah satu mata pelajarannya adalah matematika, mata pelajaran yang menjadi momok bagi para siswa pada waktu itu. Namun tidak demikian bagi H. Moh. Sahnan, ia malah lebih menyukai matematika dibanding dengan mata pelajaran lainnya.


Lulus Madrasah Tsanawiyah, H. Moh. Sahnan mencoba hidup merantau jauh dari orang tua. Ia berangkat ke Sumenep untuk menuntut ilmu. H. Moh. Sahnan mencoba hidup mandiri dan terpisah dari orang tua. Saat itu, anak muda yang pergi merantau  ke Sumenep terbilang jarang, hanya kalangan tertentu yang berani merantau ke Sumenep, H. Moh. Sahnan satu di antaranya.


Ia pernah diterima di tiga sekolah lanjutan tingkat atas sekaligus. Ia diterima di Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Sumenep, Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Sumenep, dan Pendidikan Guru Agama (PGA) Sumenep. Meski sangat ingin belajar di SMA 1 Sumenep, namun dorongan dan naluri keagamaannya, di samping karena dorongan keluarga besarnya, akhirnya H. Moh. Sahnan memutuskan untuk melajutkan pendidikan di pendidikan guru agama.


Pendidikan agama sangat kental dan mengalir deras di dalam tubuhnya. Sewaktu belajar di PGA H. Moh. Sahnan juga ikut nyantri dan mengaji kitab kuning di Pondok Raudlatut Thalibin yang diasuh oleh Kiai Mukmin. Di samping belajar formal di PGA, H. Moh. Sahnan juga menghabiskan sebagian waktunya untuk belajar kitab kuning secara nonformal.


H. Moh. Sahnan, SH Remaja Pemberani, Pandai Bergaul dan Pekerja Keras


Sewaktu belajar di PGA, H. Moh. Sahnan dikenal teman-teman sekolah maupun teman sepermainannya merupakan sosok remaja yang pandai bergaul dan setia kawan. Sehingga H. Moh. Sahnan banyak sekali memiliki kawan dan rekan yang hingga kini masih tetap terhubung meski mereka tidak tinggal bersama dalam satu sekolah maupun satu kota.


Sebagai remaja yang berada di rantau dan sedang mengadu nasib menuntut ilmu, nyali H. Moh. Sahnan terasah dan terbilang cukup berani. Meski belajar di pendidikan guru agama, ternyata ia berani menghadapi orang yang dianggapnya mengganggu harga diri dan teman-temannya.


Gara-gara teman sekelasnya diledek, pernah suatu ketika ia menantang berkelahi seorang remaja yang merupakan putera seorang tokoh terkenal di Sumenep waktu itu. Malah dari saking nekadnya, H. Moh. Sahnan sempat mendatangi kediaman seterunya itu hingga ke rumahnya di Lenteng Sumenep.


Atas sikapnya tersebut, teman-teman sekolahnya mengenal H. Moh. Sahnan sebagai siswa yang pemberani dan tidak kenal takut. Sehingga dengan sendirinya, H. Moh. Sahnan dituakan oleh rekan sekelas maupun rekan sekolahnya. Namun hal tersebut tidak membuatnya bersikap sombong, rekan dan sahabatnya malah semakin banyak.


H. Moh. Sahnan menyelesikan pendidikan guru agama pada tahun 1988. Setelah itu ia sibuk bekerja dan mengurus keluarganya. Namun kebiasaan H. Moh. Sahnan untuk berkumpul bersama rekan dan sahabat tetap ia lestarikan dengan membiasakan diri untuk bertemu secara berkala setiap tahun dengan teman-temannya sesama alumni pendidikan guru agama (PGA). Malah, H. Moh. Sahnan sering rela berkorban dengan mengeluarkan biaya sendiri hanya untuk keperluan silaturrahim dan berkumpul bersama teman-temannya di Kabupaten Sumenep.


Setiap tahun, secara rutin, H. Moh. Sahnan menghadiri kegiatan reuni dan temu kangen para alumni yang digelar oleh para alumni pendidikan guru agama, baik sesama rekan, maupun juga melibatkan para guru, di Kabupaten Sumenep. Tak hanya bersama rekan-rekan sejawatnya, H. Moh. Sahnan juga terlihat familiar dan suka sekali berkumpul bersama para warga kepulauan yang ada di Jawa Timur maupun di Kalimantan Selatan.


Secara personal, saat berkumpul bersama rekan maupun sesama warga kepulauan, ia tidak ingin terlihat menonjol, ia bersikap sama saja dengan rekan-rekan lainnya yang juga hadir. Malah untuk hidangan, makanan dan minuman yang disediakan oleh pihak pengundang, H. Moh. Sahnan lebih menyukai makanan dan minuman tradisional dibandingkan dengan makanan lain. Ia terlihat tampak bersemangat saat menyantap makanan tradisional khas Sumenep dan kepulauan, dibandingkan saat menyantap makanan modern, yang biasanya dinikmati sekadarnya.


Begitu pula dengan usaha yang dijalankannya, ia banyak sekali memberdayakan orang-orang telah dikenalnya, baik berdasarkan pendidikan, maupun asal daerahnya. Terutama untuk usaha batu bara dan jasa kontraktor, ia banyak melibatkan tenaga kerja dari wilayah Sumenep maupun kepulauan. Dengan begitu secara tidak langsung ia juga berkontribusi untuk membantu keluarga orang-orang yang ikut bekerja bersamanya.


Sejak sekolah di pendidikan guru agama itu, H. Moh. Sahnan dikenal juga sebagai sosok pekerja keras. Kondisi keluarga yang serba pas-pasan, menempanya menjadi remaja yang mandiri dan pekerja keras. Di saat jam sekolah sudah usai, terutama pada malam hari, ia terbiasa menarik becak, untuk mendapatkan upah yang digunakan untuk membiaya keperluan hidup selama berada di Sumenep. (mc/htn)



Inilah Sosok Santri yang Sukses Berwiraswasta

Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 5)

PortalMadura.Com – Sejenak perhatian para prajurit itu terpecah, Bangsacara berhasil mencapai tombaknya. Tapi tak mudah mencabut tombak yang menancap begitu dalam di tubuh kijang buruannya itu. Ketika Bangsacara sedang berusaha mencabut tombaknya, tiba-tiba sebatang anak panah menembus punggungnya, panah yang dilepaskan Patih Bangsapati.


Bangsacara berbalik ke arah Patih Bangsapati. Ia mengacungkan tombak, maju menyerang Sang Patih tanpa menghiraukan luka di punggungnya. Patih Bangsapati berlari ketakutan sambil memanggil para pengawalnya. Bagai memburu seekor kijang, Bangsacara dengan cepat mendekati Sang Patih dan bersiap melemparkan tombaknya.


Tapi tiba-tiba ia mendengar lolongan menyayat dari salah satu anjingnya. Anjing kesayangannya itu sedang diinjak oleh salah seorang prajurit kepatihan, dan prajurit itu pun menebaskan pedang untuk menghentikan lolongan-nya…. Tanpa pikir panjang Bangsacara mengubah arah lemparan tombaknya. Prajurit itu pun terjengkang .


Melihat temannya menjadi korban, prajurit yang lain dengan kalap menyerang Bangsacara. Satu tebasan pedang merobek perutnya, dan Bangsacara pun roboh. Melihat Bangsacara tak berdaya lagi, Patih Bangsapati mendekatinya. Ia menghunus keris, dan mengakhiri hidup Bangsacara.(Bersambung, Cerpen Karya Rahadi W- Mandangin Bersama, 28 Mei 2013).



Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 5)

Inilah Video Kebakaran Pasar Pakong Pamekasan

PortalMadura.Com, Pamekasan – Kebakaran Pasar Pakong Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur sempat diabadikan dalam bentuk video oleh salah seorang warga.


Video tersebut diunggah melalui media sosial you tube dengan akun bernama “jie sellong pulau garam” dengan judul “MADURA Kebakaran Di Pasar Pakong Pamekasan 30 Okt 2014″. Dengan durasi 41 detik.


Berikut video kebakaran Pasar Kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan yang diketahui api telah membubung sekitar pukul 00.30 Wib, Kamis (30/10/2014). Hingga pukul 03.45 Wib, kobaran api masih terlihat.(htn)



Inilah Video Kebakaran Pasar Pakong Pamekasan

Pasar Pakong Pamekasan Ludes Tak Tersisa

PortalMadura.Com, Pamekasan – Kios dan toko di Pasar Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur akhirnya ludes tak tersisa. Dua unit pemadam kebakaran (Damkar) tak mampu melokalisir api. Pihak pemadam kebakaran sulit mendekati ke titik api.


Warga yang ikut membaur membantu pemadaman dengan menggunakan alat seadanya, juga sia-sia. Api terus membubung. Sebagian pedagang berhasil menyelamatkan barang-barang dagangannya. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini.


“Semua kios dan toko habis terbakar. Tinggal puing-puingnya saja,” kata Moh Ali Sadikin, salah seorang saksi mata dilokasi kejadian pada PortalMadura.Com melalui telepon, Kamis (30/10/2014) dini hari.


Ia menjelaskan, Pasar Pakong cukup besar, karena satu-satunya pasar yang ada diwilayah Kecamatan Pakong. Ada 6 pintu utama untuk masuk ke dalam pasar. “Panjang kios itu kira-kira 150 meter, dengan lebar 75 meter. Kios itu ditempati pedagang dengan cara diberi pembatas (diskat),” terangnya.


Berbagai macam dagangan digelar oleh pedagang di dalam kios tersebut, semisal ikan, lauk pauk, kain dan segala kebutuhan sehari-hari.


Pasar Pakong merupakan pasar yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan mempunyai letak yang stategis, yaitu berada di jalur lintas kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Pakong, Waru, Batu Bintang, Palengaan dan Galis (Keppo) serta sentra pasar hewan yang ada di Kabupaten Pamekasan.


“Pemadam kebakaran sulit masuk kelokasi. Hanya bisa nyemprot air dari jarak jauh. Makanya, api sulit dilokalisir,” imbuh Zainal Abidin, mantan Anggota DPRD Pamekasan yang ada dilokasi kebakaran.

Warga setempat baru mengetahui jika Pasar Pakong terbakar sekitar pukul 00.30 Wib dengan kondisi api sudah membubung.(reiza/htn)



Pasar Pakong Pamekasan Ludes Tak Tersisa

Pasar Pakong Terbakar, 2 Unit Damkar Tak Mampu Jinakkan Si Jago Merah

PortalMadura.Com, Pamekasan – Dua unit pemadam kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tak mampu menjinakkan si jago merah.


“Pemadam kebakaran sudah datang, tapi tidak mampu melokalisir api. Api terus berkobar,” terang Fadheel Muhammad, salah seorang saksi mata via telepon pada PortalMadura.Com, Kamis (30/10/’2014) dini hari.


Hingga pukul 02.15 Wib, api masih membubung dan menjalar kesemua toko dan kios yang ada di Pasar Pakong. “Jumlah kios dan toko yang terbakar belum tahu, mas!,” katanya.(htn)



Pasar Pakong Terbakar, 2 Unit Damkar Tak Mampu Jinakkan Si Jago Merah

Breaking News - Pasar Pakong Pamekasan Terbakar

PortalMadura.Com, Pamekasan – Kebakaran hebat terjadi di Pasar Pakong, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis (30/10/2014) dini hari.


Api baru diketahui oleh warga setempat sekitar pukul 00.30 Wib. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut. Warga berusaha melokalisir api dengan alat seadanya. Namun, api terus membubung.


“Belum pasti apa penyebabnya,” kata Fadheel Muhammad sambil mengucapkan Innalillahi wa inna ilaihi roojiun dalam status facebooknya.


Fadheel Muhammad juga mengunggah beberapa foto kebakaran Pasar Pakong.(htn)



Breaking News - Pasar Pakong Pamekasan Terbakar

Tips Bercinta Yang Bisa "Memperpanjang" Umur

PortalMadura.Com – Mungkin Anda sudah mendengar jika seks bagus untuk kesehatan. Dan temuan terbaru ini, mungkin bisa jadi alasan bagi Anda untuk lebih rajin bercinta, karena  disebutkan kehidupan seks yang sehat bisa menambah umur hingga beberapa tahun.


Ini karena sering bercinta akan mendongkrak kadar hormon dalam tubuh, meningkatkan kesehatan jantung, menstimulasi otak dan bahkan meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi selagi masih muda, puaslah menikmati anugerah yang satu ini.


Lalu seks seperti apa yang bisa ‘memperpanjang’ umur seseorang? Berikut lima cara yang disarankan Flicc Everett dari mirror.co.uk:


1. Jangan berganti-ganti pasangan. Karena menurut Everret, berganti-ganti pasangan berarti rentan tertular penyakit menular seksual yang pada gilirannya justru akan memperpendek usia Anda. Belum lagi risiko stres karena dikejar-kejar rasa bersalah.


2. Bercinta di luar ruangan.  Ini akan lebih efektif jika Anda melakukannya di pagi hari ketika matahari belum terlalu menyengat. Karena kulit telanjang yang terpapar sinar matahari meningkatkan produksi vitamin D. Dan asupan vitamin D yang cukup bisa mendongkrak gairah seks Anda.


3. Bercintalah sebelum berangkat tidur. Everett menjelaskan kurang tidur bisa menurunkan kekebalan tubuh, sementara seks adalah ‘obat tidur’ alami. Seks akan membuat Anda tidur lebih nyenyak, dan tidur yang berkualitas akan meningkatkan kebugaran Anda.


4. Makanlah cokelat sebelum bercinta. Cokelat, khususnya dark chocolate mengandung phenylethylanine, zat kimia  yang bisa mendongkrak mood atau dengankata lain membuat seseorang mabuk asmara. Dan berkebalikan dengan depresi yang mengundang penyakit, rasa bahagia bisa membuat seseorang lebih sehat.


5. Buat catatan saat akan memadu kasih. Menurut Everett ini akan membantu memperbaiki daya ingat Anda. Seks juga akan memompa darah ke otak, dan estrogen yang dilepas diyakini bisa mencegah Alzheimer.(suara)



Tips Bercinta Yang Bisa "Memperpanjang" Umur

4 Komisi DPRD Sumenep Terbentuk

PortalMadura.Com, Sumenep – Empat Komisi DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur sudah terbentuk lengkap dengan pimpinan komisinya.


“Pemilihan pimpinan di empat komisi, yakni Komisi A, B, C, dan D, berjalan lancar. Nama-nama pimpinan di empat komisi tersebut sudah diumumkan dan ditetapkan dalam rapat paripurna,” terang Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma di Sumenep, Rabu (29/10/2014).


Sesuai tata tertib dewan, pemilihan pimpinan komisi dilakukan oleh anggota di masing-masing komisi. Sementara pimpinan badan musyawarah dan badan anggaran dijabat pimpinan DPRD yang terdiri atas empat orang, yakni ketua dan tiga wakil ketua. “Usai pemilihan, lalu ditetapkan dalam rapat paripurna,” ujarnya.


Sesuai hasil pemilihan dimasing-masing komisi, Kketua Komisi A DPRD Sumenep dijabat Darul Hasyim (Fraksi PDI Perjuangan), Hamid Ali Munir (Fraksi PKB) sebagai wakil ketua, dan Khuzaini Adhim (Fraksi PAN) sebagai sekretaris.


Ketua Komisi B adalah Nurus Salam (Fraksi Partai Gerindra Sejahtera), wakil ketua dijabat Juhari (Fraksi PPP) dan Risnawi (Fraksi PKB) sebagai sekretaris. Ketua  Komisi C adalah Dulsiam (Fraksi PKB), Dwita Andriyani (Fraksi PAN) sebagai wakil ketua, dan M Syukri (Fraksi PPP) sebagai sekretaris komisi.


Sedangkan Ketua Komisi D adalah Subaidi (Fraksi PPP), Abrari (Fraksi PDI Perjuangan) sebagai wakil ketua, dan Imran (Fraksi PKB) sebagai sekretaris komisi. (arif/htn)



4 Komisi DPRD Sumenep Terbentuk

8 Peserta CPNS Sampang Dinyatakan Tidak Lulus

PortalMadura.Com, Sampang – Sebanyak 8 orang dari 3.621 total peserta ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur sudah dipastikan tidak lolos. Saat ujian terakhir, mereka tidak hadir.


“Yang tidak hadir sudah dipastikan gugur, karena dalam tes CPNS tidak ada kata ulang. Ini ujian pekerjaan bukan ujian sekolah,” tegas Abd Adim, salah seorang panitia pengawas ujian CPNS Sampang, Rabu (29/10/2014).


Tes CPNS yang menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) dilaksanakan di SMKN 1 Sampang. “Untuk kepastian jumlah keseluruhan peserta yang tidak hadir, kami belum bisa memberikan. Kami belum melakukan rekap data peserta,” imbuhnya.


Rekrutmen CPNS tahun 2014 di Kabupaten Sampang mencapai 3.621 peserta. Mereka memperebutkan 64 kuota yang dibutuhkan. Formasi yang dibutuhkan, untuk tenaga pendidikan 24 orang, tenaga kesehatan 20 orang, dan tekhnik administrasi sebanyak 20 orang.(lora/htn)



8 Peserta CPNS Sampang Dinyatakan Tidak Lulus

Seorang Warga Surabaya Ajukan Petisi ke AKBP Marjoko

PortalMadura.Com, Sumenep – Sebuah petisi online dilakukan oleh Marlaf Sucipto, warga Surabaya, Indonesia kepada AKBP Marjoko (Kapolres Sumenep), Madura, Jawa Timur untuk mengadili terduga polisi yang melanggar hukum.


Marlaf Sucipto, mengajukan petisi itu di laman change.org atas nama warga Negara Indonesia, khususnya rakyat yang berdomisili di Sumenep. Petisi tersebut diunggah, Rabu (29/10/2014) dan telah mendapat dukungan dari beberapa orang.


“Memohon kepada Bapak untuk menindak tegas sesuai hukum yang berlaku atas polisi yang diduga melakukan tindak kekerasan atas saudara kami, Hadiri, sewaktu menyelenggarakan operasi Tertib Lalu Lintas (Lalin) di Guluk-Guluk, Sumenep,” katanya.


Menurut dia, berita terakhir yang ia akses, Hadiri kini tergolek lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumenep. Karena parahnya sakit yang didera, oleh pihak RSUD Sumenep, Hadiri disarankan agar dirujuk ke rumah sakit yang peralatannya lebih lengkap seperti Surabaya. Hal lain yang diderita Hadiri, selain tubuhnya remuk, uang yang dibawanya senilai puluhan juta rupiah juga raib tak membekas. Padahal, uang tersebut dibawa untuk membayar hutang ke pengadaian terdekat.


Bila memang benar, sambungnya, tindakan tidak terpuji tersebut dilakukan oleh polisi, sungguh tidak dibenarkan oleh undang-undang. Bisa jadi, bila tindakan tersebut masuk kategori penganiayaan, maka dapat dijerat melanggar :


1. Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP);

2. Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia;

3. Dan, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Teknis institusional Peradilan Umum Dari Anggota Kepolisian Republik Indonesia.


Bila memang benar polisi yang bertugas tersebut melakukan tindak pelanggaran, maka selain harus disanksi sesuai hukum yang berlaku, kami juga menuntut agar segala pembiayaan pengobatan sampai Hadiri pulih ditanggung oleh institusi Polri. Karena ini menyangkut hak dan martabat sebagai warga Negara yang bebas dan merdeka.


Marlaf Sucipto, selaku Inisiator petisi juga mengirimkan tembusan kepada ;


1. Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Drs Anas Yusuf SH MM di Jl. A. Yani 166 Surabaya;

2. Kapolri Jenderal Polisi Sutarman di Jl. Tronojoyo 3 Jakarta Selatan;


Petisi tersebut juga diunggah di akun facebook Marlaf Sucipto dan sudah mendapat like lebih dari 50 orang. Bahkan, komentar dari pengguna media sosial facebook terus mengalir. Hingga pukul 18.54 Wib, sedikitnya sudah ada 23 komenter dan telah di share ulang oleh beberapa pengguna facebook lainnya.(htn)



Seorang Warga Surabaya Ajukan Petisi ke AKBP Marjoko

Pemkab Sampang Abaikan UU Ketenagakerjaan

PortalMadura.Com, Sampang – Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sampang, Malik Amrullah mengungkapkan, bahwa Undang-Undang RI No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, khususnya outsorcing tidak berlaku di Kabupaten Sampang.


“Selama ini, yang menjadi rujukan terkait upah pekerja outsorcing adalah Perbup,”  tegas Malik Amrullah dihadapan Perwakilan Serikat Pembela Buruh Madura (SPMB) saat melakukan hering di Kantor DPRD setempat, Rabu (29/10/2014).


Mendengar pernyataan Malik Amrulloh yang mewakili Pemkab Sampang, pihak SPMB sontak melakukan perlawan dan terlihat emosi.


“Musibah bagi buruh, jika Pemkab Sampang tidak memberlakukan Undang-Undang Ketenagakerjaan saat realisasi outsorcing. Padahal, realisasi outsorcing sudah mulai tahun 2010 dan terjadi di beberapa instansi,” tegas Hadi, Perwakilan Serikat Pembela Buruh Madura (SPMB) di Sampang.


Hering tersebut diprakarsai oleh Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang sehubungan dengan adanya dugaan penyimpangan pelaksanaan outsorcing di RSUD setempat. Yang hadir dalam hering yakni pihak RSUD, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta pihak SPMB.


“Kami akan mendorong pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk melakukan mediasi atas permasalahan ini,” janji Amin Tirtana, Ketua Komisi IV DPRD Sampang.(det/htn)



Pemkab Sampang Abaikan UU Ketenagakerjaan

Hasil Tes CPNS Bangkalan Tunggu BKN

PortalMadura.Com, Bangkalan – Hasul tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014 di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur belum diumumkan.


“Hasil tes sudah dikirim ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Hasilnya, masih menunggu,” terang  Ari Murfianto, Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bangkalan, Rabu (29/10/2014).


Ia menjelaskan, dari 1.547 pelamar, 47 diantaranya tidak mengikuti tes. Otomatis mereka dinyatakan tidak lulus. “Peserta yang akan diterima menjadi PNS hanya 62 orang,” katanya.


Mereka yang akan diterima paling banyak sebagai tenaga pendidik dan tenaga medis. “Jatah ini, sudah sesuai kebutuhan yang diajukan ke Pemerintah Pusat,” tandasnya.(atc/htn)



Hasil Tes CPNS Bangkalan Tunggu BKN

Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 4)

PortalMadura.Com – “Bangsacara!” Terdengar suara seseorang menghardik. Bangsacara terlonjak kaget, tak mengira ada orang lain di hutan itu. “Berhenti kau di situ!”


Bangsacara celingukan mencari asal suara. Ia semakin terkejut ketika menemukan asal suara itu… Patih Bangsapati! Dari balik pohon besar, Sang Patih keluar, menenteng busur dan anak panah. Menyusul, tiga orang prajurit kepatihan keluar dari semak-semak, semuanya dengan pedang terhunus.


Bangsacara mendadak berdebar-debar. Ini pasti tentang Ragapadmi, pikirnya. Sejak awal ia sudah mengkhawatirkan hal ini. Begitu Ragapadmi sembuh dari penyakitnya, seharusnya Bangsacara segera menyerahkannya pada Prabu Bidarba.


Tapi apa mau dikata, cinta mementahkan segalanya. Pernah terpikir untuk lari saja, bersama Ragapadmi, entah ke mana asalkan jauh dari Madura. Tapi mengingat ibunya yang lanjut usia, rencana itu tidak segera terlaksana. Dan lagi, ia tak mengira begitu cepat hal ini akan diketahui Prabu Bidarba.


Masalah lain adalah Patih Bangsapati. Bangsacara bukannya tak tahu bahwa Sang Patih itu memendam dengki kepadanya. Akhir-akhir ini, sebagai patih ia jarang dimintai pertimbangan oleh Sang Prabu. Prabu Bidarba justru semakin dekat dengan Bangsacara. Apabila Bangsacara mengembalikan Ragapadmi, tentu Sang Prabu akan semakin suka padanya.


Namun sebaliknya, kini masalah Ragapadmi bisa dipakai Patih Bangsapati untuk menjatuhkan Bangsacara di mata Sang Prabu. Dan Sang Patih akan mendapat nama dengan mengembalikan Ragapadmi ke istana.


“Oh, Kanjeng Patih…,” Bangsacara berlutut memberi hormat, “Ampuni hamba, Kanjeng. Hamba tidak tahu kalau Kanjeng Patih juga sedang berburu di hutan ini”.


“Jangan banyak mulut, Bangsacara!” bentak Sang Patih lagi. “Aku datang ke sini untuk mengakhiri hidupmu!”.


Bangsacara terperanjat. Ia melirik tombaknya, masih tertancap di tubuh kijang buruannya, sepuluh langkah dari tempatnya berlutut.


“Ampun, Kanjeng… apa salah hamba?”


“Hmh, pura-pura… Apa yang sudah kaulakukan dengan Putri Ragapadmi?”


Bangsacara terdiam. Tak ada gunanya lagi berdalih. Mengganggu selir raja, tak ada hukuman baginya selain hukuman mati. Lagi, ia melirik tombaknya, menghitung jarak dengan ketiga pengawal Patih Bangsapati.


Kembali melintas bayang-bayang semalam kemesraannya dengan Raga- padmi. Maafkan aku Ragapadmi… dunia ini memang bukan milik kita…. Bangsacara menarik nafas panjang. Merasa tak ada jalan untuk menyelamatkan dirinya dan Ragapadmi, ia pun nekat.


“Hei… hentikan dia!” pekik Patih Bangsapati melihat Bangsacara tiba-tiba bergerak cepat.


Ketiga prajurit kepatihan itu serentak menyerang, menghalangi langkah Bangsacara ke arah tombaknya. Beberapa sabetan pedang berhasil dihindarinya, tapi beberapa tetap menorehkan luka di tubuhnya. Melihat darah mengucur dari tubuh tuannya, kedua anjing Bangsacara menjadi kalap. Anjing-anjing itu menyalak dan menyerang para prajurit kepatihan.(Bersambung, Cerpen Karya Rahadi W- Mandangin Bersama, 28 Mei 2013).



Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 4)

Brakk! Motor Vs Mobil 1 Tewas di TKP

PortalMadura.Com, Sampang – Kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) berujung maut terjadi di Jalan Raya Kotem, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Rabu (29/10/2014).


Samsul Arifin (21), pengendara motor vario nomor polisi M 3727 XY, warga Jalan KH. Wahid Hasim, Kota Sampang tewas ditempat kejadian perkara (TKP).


Motor korban adu depan dengan sebuah mobil Suzuki Ertiga Nopol L 1568 GI yang dikendarai KH Aliafa dan Hj Nur Ainid, warga Desa Omben Sampang.


“Satu meninggal dunia. Yang lain di evakuasi ke RSUD Sampang,” terang Kanit Lakalantas Polres Sampang, Ipda Buntoro.


Laka lantas berawal saat mobil Suzuki Ertiga melaju dari arah timur dengan kecepatan tinggi. Setibanya di tempat kejadian perkara (TKP), tiba-tiba sebuah sepeda motor Suzuki Shogun Nopol M 3914 BC yang dikemudikan Ahmad Faisol Rosi (15), pelajar asal Desa Patapan, Kecamatan Torjun, Sampang memotong jalur mobil.


Sontak, pengendara mobil pun banting setir kejalur kanan hingga menabrak motor Vario dari arah yang berlawanan, yakni dari arah barat ketimur. Mobil pun terpelanting ke lahan kosong. Sementara pengemudi dan istirnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum setempat.


Satlantas Polres Sampang kini melakukan olah tempat kerjadian perkara.(lora/htn)



Brakk! Motor Vs Mobil 1 Tewas di TKP

Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 3)

PortalMadura.Com – Beberapa bulan setelah menyerahkan Ragapadmi pada ibunya, barulah Bangsacara pulang ke desa menengoknya. Semula ia mengira hanya akan menemui pusara wanita itu. Tapi betapa terkejutnya ia ketika sampai di rumah. Ada seorang wanita cantik sedang duduk menyisir rambut di balai-balai bambu depan rumah ibunya… Ragapadmi!.


Dalam perawatan ibunya, Ragapadmi ternyata pulih dengan cepat. Wajahnya yang semula penuh lendir dan kulit yang terkelupas itu, kini telah kembali bersih dan berbinar-binar, bahkan lebih cantik dari sebelumnya. Bangsacara terpana, tapi ia berusaha menyembunyikan perasaannya dan mengatakan akan membawa Ragapadmi kembali ke istana. Tak disangka, Ragapadmi malah menangis.


“Kakang Bangsacara… kenapa Kakang begitu tega terhadapku. Cukuplah sekali Kakang membawaku ke keraton. Cukup sudah penderitaanku. Mengapa Kakang tega membawaku kembali ke sana….”.


Bangsacara terpana untuk kedua kalinya. Semula ia mengira Ragapadmi akan bahagia bisa kembali ke lingkungan istana. Selama ini ia mengira Ragapadmi bahagia dengan nasibnya menjadi istri raja, walaupun selir. Ternyata ia salah. Ragapadmi tak pernah menikmati kehidupan di istana. Ragapadmi tak pernah bahagia dengan perkawinannya. Karena tak ada cinta di sana. Cintanya telah tertambat pada Bangsacara, sejak pertama kali mereka berjumpa.


Kijang incarannya itu mulai tenang, tak lagi curiga dengan maut yang sedang mengintai. Bangsacara menimang-nimang tombak di tangannya, bersiap menyerang dengan jurus andalan. Ketika tiba saat yang tepat, Bangsacara secepat kilat keluar dari tempat persembunyiannya, berlari ke arah buruannya bagaikan seekor raja hutan.


Kedua ekor anjingnya menggonggong dengan ribut sambil mengepung dari kedua sisi. Kijang itu tersentak kebingungan, serba salah hendak lari kemana, menjadikannya sasaran empuk bagi lemparan tombak Bangsacara yang segera meluncur deras. Tak pernah meleset, selalu akurat dan mematikan.

Kijang itu pun roboh dengan lengkingan menyayat. Bangsacara berjalan mendekati buruannya dengan perasaan puas. Sudah lengkap lima ekor kijang, kini ia tinggal membawanya ke keraton dan bereslah tugasnya. Besok ia bisa kembali lagi ke desanya, mengunjungi lagi ranjang pengantinnya dan melanjutkan apa yang tertunda.(Bersambung, Cerpen Karya Rahadi W- Mandangin Bersama, 28 Mei 2013)



Kidung Cinta Bangsacara-Ragapadmi (edisi 3)