Senin, 25 Agustus 2014

Pemerhati Seni Budaya : Bedug Sebagai Penanda Berkumpul

PortalMadura.Com, Sumenep – Seorang pemerhati seni dan budaya, Jabatin Bangun mengungkapkan, bedug merupakan salah satu instrumen pukul (perkusi), yang pada zaman pra sejarah dipergunakan sebagai salah satu simbol kepercayaan, seperti doa untuk kesuburan ladang tani dan perayaan panen.


Namun, pada masa perdagangan, perkusi atau bedug dipergunakan untuk mengumpulkan seluruh awak kapal, baik untuk menyampaikan pesan maupun sebagai penanda waktu.

“Sejak saat inilah, bedug memiliki fungsi Bedug sebagai penanda berkumpul,” kata Jabatin Bangun dalam acara  ‘Bedug Asyiiik 2014′, di Lapangan Kapedi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin malam (25/8/2014).


Menurut dia, pada perkembangannya, bedug sebagai sarana ekspresi dan artistik dan sarat dengan nilai kebersmaan, karena bedug sangat mungkin dikolaborasikan dengan alat perkusi lainnya, seperti gendang, rebana, dan gemelan.


Biasanya, dimainkan berkelompok dalam momen sosial, seperti hajatan warga, bedug semakin dekat dengan keseharian masyarakat yang bersifat komunal. “Ini alasan mengapa bedug disajikan dalam acara ini, karena dalam tradisi tabuh bedug serupa dengan karakter Sampoerna Kretek,” urainya.


Pihak Sampoerna Kretek, juga menyediakan hadiah total Rp15 juta bagi yang ikut kompetisi tabuh bedug. ‘Bedug Asyiiik 2014, juga menghadirkan berbagai kegiatan interaktif, seperti Gasing Asyik, Mudik Asyik, Kota Asyik, TTS Asyik, Catur Asyik, dan Kerambol Asyik, yang dapat dimainkan secara berkelompok.


Selain itu, masyarakat dewasa yang hadir juga berpartisipasi dalam konvoi parade bedug, yang berlangsung dibeberapa titik di kota Sumenep. Dengan rute, menuju Lapangan Kapedi. Sebagai acara penutup, panitia juga menghadirkan Armada Band.(htn)



Pemerhati Seni Budaya : Bedug Sebagai Penanda Berkumpul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar