Rabu, 27 Agustus 2014

Jokowi-SBY Sibuk Pertahankan Citra, Isu BBM Sulit Diselesaikan!

PortalMadura.Com, Jakarta – Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, isu kenaikan harga BBM menjadi bumerang bagi PDIP dan mitra koalisinya sebagai partai yang mengusung Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019.


Menurut Jajat, parlemen PDIP di DPR selama rezim pemerintahan SBY selalu menentang keras setiap kebijakan pemerintah mengenai rencana kenaikan harga BBM.  Jika kali ini PDIP menyetujui kenaikan harga BBM, secara tidak langsung masyarakat akan menilai PDIP sebagai partai yang tidak konsisten.


“BBM sangat krusial di masyarakat, saat ini sudah mulai terasa dampak dari tidak menentunya nasib BBM. Namun yang lebih parah dari itu adalah ketidak jelasan sikap para pemimpin bangsa, Jokowi berlindung kepada SBY, sedangkan SBY juga ikut-ikutan menyerahkan keputusan kepada Jokowi. Ini hanyalah bukti bahwa para petinggi tidak memikirkan nasib rakyat, di kepalanya hanya politik dan membangun citra.” Tegas Jajat dalam rilisnya yang diterima Redaksi PortalMadura.Com, Kamis (28/8/2014).


Seharusnya pemerintah menemukan cara lain tanpa harus menaikan harga BBM, serta mencari solusi mengurangi beban ketergantungan terus menerus kepada stok BBM saat ini. Jika tidak bijak dalam mengambil keputusan saat ini, kenaikan harga BBM adalah kado terbaik bagi Jokowi dari pemerintahan SBY selama sepuluh tahun menjabat. “Indonesia tidak akan maju jika terus menerus memikirkan solusi jangka pendek, seharusnya saat ini kita sudah mempunyai kekuatan yang cukup untuk membangun sektor energi, pemerintah jangan berpikir sempit.”, tutup Jajat.(rls/nia)



Jokowi-SBY Sibuk Pertahankan Citra, Isu BBM Sulit Diselesaikan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar