PortalMadura.Com, Pamekasan – Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Pelopor Perubahan Pamekasan (GP4), menggelar demo bungkam di depan Kantor DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (24/6/2014).
Mereka berjalan menuju depan kantor DPRD Pamekasan dengan membentangkan poster dan selebaran, yang isinya meminta DPRD segera memberikan tindakan tegas terhadap oknum anggota dewan yang diduga melakukan korupsi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Bindang Kecamatan Pasean Pamekasan.
“Anggota DPRD Pamekasan inisial HF adalah preman,” begitu salah satu tulisan dalam poter yang diusung mereka.
Muzammil, korlap aksi melalui pernyataan tertulisnya meminta DPRD mengawasi proses hukum yang melibatkan oknum anggotanya, serta memberikan sanksi etik terhadap anggota dewan yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap pers karena menulis korupsi TPA.
Sementara Malkan, salah satu anggota DPRD Pamekasan yang menemui pengunjuk rasa berjanji akan menyampaikan beberapa tuntutan GP4 tersebut kepada unsur pimpinan DPRD Pamekasan.
“Kita akan sampaikan semua tuntutan kawan-kawan kepada pimpinan,” katanya.
Aksi yang bersangsung singkat sekitar 10 menit itu terdengar sepi, sebab tidak ada soundsystem dan semua pengunjuk rasa memplester mulut mereka, sebagai bentuk terbungkamnya hukum dan hak menyampaikan informasi di Pamekasan.Bungkam, Pemuda Pamekasan Demo DPRD
PortalMadura.com, Pamekasan – Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Pelopor Perubahan Pamekasan (GP4), menggelar demo bungkam di depan Kantor DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (24/6/2014).
Mereka berjalan menuju depan kantor DPRD Pamekasan dengan membentangkan poster dan selebaran, yang isinya meminta DPRD segera memberikan tindakan tegas terhadap oknum anggota dewan yang diduga melakukan korupsi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Bindang Kecamatan Pasean Pamekasan.
“Anggota DPRD Pamekasan inisial HF adalah preman,” begitu salah satu tulisan dalam poter yang diusung mereka.
Muzammil, korlap aksi melalui pernyataan tertulisnya meminta DPRD mengawasi proses hukum yang melibatkan oknum anggotanya, serta memberikan sanksi etik terhadap anggota dewan yang diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap pers karena menulis korupsi TPA.
Sementara Malkan, salah satu anggota DPRD Pamekasan yang menemui pengunjuk rasa berjanji akan menyampaikan beberapa tuntutan GP4 tersebut kepada unsur pimpinan DPRD Pamekasan.
“Kita akan sampaikan semua tuntutan kawan-kawan kepada pimpinan,” katanya.
Aksi yang bersangsung singkat sekitar 10 menit itu terdengar sepi, sebab tidak ada soundsystem dan semua pengunjuk rasa memplester mulut mereka, sebagai bentuk terbungkamnya hukum dan hak menyampaikan informasi di Pamekasan.(reiza/nia)
Bungkam, Pemuda Pamekasan Demo DPRD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar